TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Taiwan, Chen Shih-chung, masih berharap negaranya akan mendapatkan suplai vaksin COVID-19 dari Pfizer. Menurutnya, Taiwan belum bisa mendapatkan suplai dari perusahaan farmasi Amerika itu karena blokade yang diterapkan Cina.
Chen Shing-chung berkata, suplai dari Pfizer sangat penting untuk mengendalikan pandemi di Taiwan yang akhir-akhir ini mengalami kenaikan. Di sisi lain, juga untuk meningkatkan angka vaksinasi. Per berita ini ditulis, baru 1 persen dari total penduduk Taiwan (23 juta) yang telah divaksin.
"Meski pengadaan vaksin COVID-19 dari Pfizer terlihat mandek, kami belum sepenuhnya menyerah," ujar Shih-chung, dikutip dari Channel News Asia, Ahad, 30 Mei 2021.
Untuk saat ini, kata Shih-chung, pesanan vaksin COVID-19 yang sudah aman baru dari AstraZeneca, Moderna, dan dua perusahaan lokal. Dari keempatnya, Taiwan akan mendapat 30 juta dosis Vaksin COVID-19.
Karena satu warga menerima doa dosis, maka Taiwan butuh mengamankan 16 juta dosis lagi. Bagian ini yang hendak ditutupi Taiwan dengan vaksin COVID-19 dari Pfizer.
Orang-orang memakai masker untuk mencegah penyebaran penyakit virus corona (COVID-19) saat berbelanja di pasar di Taipei, Taiwan, 10 Januari 2021. [REUTERS / Ann Wang]
Sebelumnya, Taiwan dikabarkan sudah melobi Pfizer dan BioNTech untuk menjual vaksin mereka secara langsung. Alasannya, Taiwan tidak ingin vaksin didistribusikan dari Cina yang sulit mereka percaya.
Sayangnya, kontrak pengadaan vaksin Pfizer untuk wilayah Cina dan sekitarnya dikuasai perusahaan farmasi yang berbasis di Shanghai, Fosun Pharmaceutical Group. Hal itu menghalangi Taiwan untuk memesan secara langsung. BioNTech, sejauh ini, tidak menunjukkan indikasi akan mengirimkan vaksin ke Taiwan apabila tidak melalui perantara Cina.
"Di bulan Januari, COVAX sempat menjanjikan kepada kami bahwa Taiwan akan mendapat dosis vaksin dari Pfizer. Namun, di bulan Mei, COVAX memberi tahu kami hal itu sulit terwujud," ujar Shih-chung.
Shih-chung mengaku belum tahu bagaimana ia akan mengamankan vaksin dari Pfizer yang diketahui memiliki tingkat efikasi tinggi. Ia tengah mengkaji berbagai opsi sembari menunggu kedatangan dua juta dosis vaksin COVID-19 yang akan tiba akhir Juni nanti.
Saat ini, Taiwan tercatat memiliki 8.160 kasus COVID-19 secara nasional. Dalam 24 jam terakhir, kasus bertambah 355, turun dari penambahan sebelumnya sebanyak 486 kasus.
Baca juga: Jutaan Dosis Vaksin COVID-19 Menuju Taiwan, Status Darurat Diperpanjang
ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA