TEMPO.CO, Jakarta - Angka pertumbuhan jumlah kasus COVID-19 di negara-negara Asia Tenggara meningkat. Selain Malaysia dan Filipina, hal serupa dialami oleh Vietnam. Untuk menekan pertumbuhan tersebut, Vietnam akan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di pusat bisnisnya, Ho Chi Minh.
Dikutip dari kantor berita Reuters, PSBB akan mulai berlaku per Senin esok, 31 Mei 2021. Durasinya kurang lebih dua pekan atau sampai 14 Juni 2021. Selama periode tersebut perkumpulan warga dalam jumlah besar akan dibatasi.
"Segala event yang mengumpulkan lebih dari 10 orang akan dilarang di Ho Chi Minh. Kami tengah mempertimbangkan untuk menurunkan besarannya lagi menjadi lima orang," ujar Pemerintah Vietnam dalam keterangan persnya, Ahad, 30 Mei 2021.
Tak hanya melarang warga berkumpul dalam skala besar, Pemerintah Vietnam juga melarang restoran, toko, serta rumah ibadah di Ho Chi Minh beroperasi selama PSBB. Walau begitu, toko-toko untuk kebutuhan esensial tetap dibiarkan beroperasi.
Selain itu, Pemerintah Vietnam meminta warga Ho Chi Minh berusia 60 tahun ke atas untuk tidak berkeliaran selama PSBB. Walau begitu, hal tersebut bukan berupa larangan, hanya imbauan saja.
Secara terpisah, Menteri Kesehatan Vietnam Nguyen Thanh Long mengatakan pihaknya telah mendeteksi varian baru COVID-19. Varian tersebut adalah hasil hibrida antara varian India dan Inggris yang diketahui mampu menyebar dengan cepat.
Kemunculan varian baru itu diyakini Long sebagai pemicu naiknya angka kasus di Vietnam. Per hari, ada 200-300an kasus baru di sana. Angka tersebut adalah peningkatan besar dibanding tahun lalu di mana jumlah kasus per hari relatif bisa dihitung dengan jari.
Per berita ini ditulis, Vietnam tercatat memiliki 6.908 kasus dan 57 kematian akibat COVID-19.
Baca juga: Vietnam Deteksi Virus Corona Baru Kombinasi Varian Covid-19 India dan Inggris
ISTMAN MP | REUTERS | CHANNEL NEWS ASIA