Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rusia Beri Belarus Pinjaman Rp7 Triliun untuk Hadapi Sanksi Pembajakan Ryanair

image-gnews
Presiden Rusia, Vladimir Putin (kiri) dan Presiden Belarus, Alexander Lukashenko. Reuters
Presiden Rusia, Vladimir Putin (kiri) dan Presiden Belarus, Alexander Lukashenko. Reuters
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Rusia memperkuat hubungannya dengan Belarus yang terancam sanksi Uni Eropa dan Amerika. Dikutip dari kantor berita Reuters, Rusia telah menyetujui pinjaman kedua senilai US$500 juta (Rp7 triliun) untuk membantu Belarus bertahan dari dampak sanksi pembajakan Ryanair Ahad lalu.

Adapun US$500 juta itu masuk dalam total pinjaman US$1,5 miliar yang dijanjikan oleh Kremlin. Pinjaman pertama diberikan Rusia pada Oktober tahun lalu untuk membantu Belarus bertahan dari kisruh manipulasi pemilu yang memenangkan Alexander Lukashenko.

"Pinjaman akan diterima Belarus sebelum akhir Juni," menurut pernyataan Pemerintah Rusia, Ahad, 30 Mei 2021.

Selain mengkonfirmasi pinjaman, Pemerintah Rusia juga mengkonfirmasi adanya pembicaraan soal status tahanan warga mereka, Sofia Sapega. Sapega adalah kekasih dari jurnalis oposisi Belarus, Roman Protasevich. Ketika Protasevich ditahan oleh Belarus usai pembajakan Ryanair, Sapega juga termasuk dalam rombongannya.

Pemerintah Rusia berkata, mereka meminta perkembangan terbaru soal status Sapega yang ternyata juga memiliki izin tinggal permanen di Belarus. Hal itu diperlukan untuk menentukan sikap perihal kasus hukumnya. Sapega dituduh pemerintah Belarus ikut mengorganisir gerakan perlawanan terhadap pemerintah serta menyebarkan data pribadi pejabat pemerintah.

Pesawat Ryanair. REUTERS/Phil Noble

Diberitakan sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Belarus Alexander Lukashenko bertemu pada Sabtu kemarin. Dalam pertemuan itu, salah satu hal yang mereka bahas adalah soal pembajakan Ryanair. Putin beranggapan reaksi negara-negara Barat terlalu emosional ketika mengancam akan menghukum Belarus dengan Sanksi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Insiden pembajakan Ryanair itu sendiri terjadi pada Ahad pekan lalu ketika Pemerintah Belarus mengerahkan jet tempur untuk memaksa turun pesawat yang membawa Protasevich dan sAPEGA. Pemerintah Belarus menggunakan alasan bom di pesawat untuk memaksa pilot Ryanair mendaratkan pesawat di Minsk.

Protasevich bersama kekasihnya langsung ditangkap begitu pesawat mendarat di Minsk. Protasevich sendiri dikabarkan sudah panik ketika mendapati jet tempur MIG-29 tiba-tiba muncul di dekat pesawat yang ia tumpangi. Di momen itu, Protasevich menyadari dirinya akan ditahan, paling buruk dihukum mati, atas perlawanannya terhadap Pemerintah Belarus.

Merespon hal tersebut, Uni Eropa dan Amerika mulai menyiapkan sanksi untuk Belarus. Uni Eropa dikabarkan hendak menyasar sektor-sektor bisnis yang menyokong Pemerintah Belarus. Sementara itu, Amerika menyasar pejabat-pejabat Belarus yang terlibat dalam insiden pembajakan pesawat Ryanair.

Baca juga: Rusia Tawarkan Belarus Bantuan Soal Insiden Pembajakan Pesawat Ryanair

ISTMAN MP | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

20 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi saat pertemuan di Moskow, Rusia 7 Desember 2023. Sputnik/Sergei Bobylev/Pool via REUTERS
Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

Putin menelepon Ebrahim Raisi untuk membahas serangan Iran ke Israel.


Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

1 hari lalu

Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari berbicara kepada media saat militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April. 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 17 April 2024 diawali oleh kabar kecanggihan drone dan rudal Iran yang mampu lewati dua negara sebelum tiba di Israel


Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

2 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

3 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.


Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

3 hari lalu

Maria Zakharova, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia. Sumber: en.wikipedia.org
Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

Kementerian Luar Negeri Rusia merasa punya kewajiban mengutuk serangan rudal dan drone oleh Iran ke Israel pada Sabtu, 13 April 2024.


Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

4 hari lalu

Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

Iran telah melancarkan serangan udara terhadap Israel yang menuai berbagai respon dari negara-negara di dunia, termasuk China, Rusia, dan AS.


Kecam Serangan Iran, Zelensky Sebut Ukraina Juga Butuh Bantuan seperti Israel

4 hari lalu

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bertemu dengan Ketua Eksekutif dan Chief Executive Officer Fox Corporation Lachlan Murdoch, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kyiv, Ukraina, dalam gambar selebaran yang dirilis 20 November 2023. Layanan Pers/Handout Kepresidenan Ukraina via REUTERS
Kecam Serangan Iran, Zelensky Sebut Ukraina Juga Butuh Bantuan seperti Israel

Zelensky mengecam serangan pesawat tak berawak dan rudal Iran terhadap Israel.


Pengadilan Rusia Tolak Banding Google Atas Denda US$50 Juta Soal Konten Ukraina

8 hari lalu

Logo Google. REUTERS
Pengadilan Rusia Tolak Banding Google Atas Denda US$50 Juta Soal Konten Ukraina

Pengadilan Rusia menolak banding Google Alphabet terhadap denda 4,6 miliar rubel atau sekitar US$49,4 juta terkait konten perang di Ukraina


Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

9 hari lalu

PLTN Zaporizhzhia selama konflik Ukraina-Rusia di luar kota Enerhodar yang dikuasai Rusia di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina 4 Agustus 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko
Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

Rusia menuduh Ukraina menyerang pembangkit listrik bertenaga nuklir Zaporizhzhia.


AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

11 hari lalu

Rudal Tomahawk mulai diproduksi pada 1970 dan telah mengalami peningkatan, hingga Tomahawk Blok IV, yang dapat menghancurkan target di laut dan di darat. Tomahawk dapat diluncurkan dari kapal perang dan kapal selam. Amerika Serikat telah mengubah kapal selam kelas Ohio, USS Michigan, shingga dapat membawa 154 rudal Tomahawk. raytheon.com
AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

Amerika Serikat akan mengerahkan peluncur rudal darat yang mampu menembakkan rudal SM-6 dan Tomahawk di kawasan Indo-Pasifik