TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Vietnam telah mendeteksi varian virus corona baru yang merupakan kombinasi dari varian Covid-19 India dan Inggris yang menyebar dengan cepat melalui udara, kata menteri kesehatan Vietnam pada Sabtu.
Setelah berhasil menahan virus untuk sebagian besar tahun lalu, Vietnam bergulat dengan peningkatan infeksi sejak akhir April yang menyumbang lebih dari setengah dari total 6.856 kasus yang terdaftar. Sejauh ini, Vietnam telah mencatat 47 kematian.
"Vietnam telah menemukan varian COVID-19 baru yang menggabungkan karakteristik dari dua varian yang ada yang pertama kali ditemukan di India dan Inggris," kata Menteri Kesehatan Nguyen Thanh Long, menggambarkannya sebagai hibrida dari dua varian yang diketahui, dikutip dari Reuters, 30 Mei 2021.
"Jenis baru ini adalah varian India dengan mutasi yang semula milik varian Inggris dan sangat berbahaya," katanya dalam rekaman rapat pemerintah yang diperoleh Reuters.
Vietnam sebelumnya telah mendeteksi tujuh varian virus: B.1.222, B.1.619, D614G, B.1.1.7 yang dikenal sebagai varian Inggris, B.1.351, A.23.1 dan B.1.617.2 yang dikenal sebagai varian India.
Long mengatakan Vietnam akan segera mempublikasikan data genom dari varian yang baru diidentifikasi, yang menurutnya lebih dapat ditularkan daripada jenis yang diketahui sebelumnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengidentifikasi empat varian SARS-CoV-2 yang menjadi perhatian global. Empat varian itu adalah varian yang muncul pertama kali di India, Inggris, Afrika Selatan, dan Brasil.
Pejabat di WHO tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait varian Covid-19 yang diidentifikasi di Vietnam.
Long mengatakan hasil kultur laboratorium dari varian baru menunjukkan virus menggandakan dirinya dengan sangat cepat, dan mungkin menjelaskan mengapa begitu banyak kasus baru muncul di berbagai bagian negara dalam waktu singkat.
Kementerian Kesehatan Vietnam mengatakan pada pertemuan tersebut bahwa pemerintah sedang berupaya untuk mengamankan 10 juta dosis vaksin di bawah skema COVAX, serta 20 juta dosis vaksin Pfizer dan 40 juta Sputnik V dari Rusia.
Vietnam, negara berpenduduk sekitar 98 juta orang, sejauh ini telah menerima 2,9 juta dosis vaksin virus corona dan berupaya untuk mendapatkan 150 juta dosis tahun ini.
Baca juga: Cara Vietnam Kendalikan Wabah Covid-19 tanpa Kasus Kematian
REUTERS