TEMPO.CO, - Presiden Rusia Vladimir Putin membela Presiden Belarusia Alexander Lukashenko atas pendaratan paksa pesawat Ryanair yang terbang dari Athena ke Vilnius untuk menangkap seorang jurnalis. Peristiwa penangkapan Roman Protasevich serta pacarnya itu membuat negara-negara Barat marah dan mempertimbangkan sanksi pada Belarusia.
Dalam dukungannya untuk Lukashenko, Putin menyinggung peristiwa di 2013 saat Amerika Serikat meminta pesawat Presiden Bolivia Evo Morales mendarat di Austria kala mereka memburu Edward Snowden. "Pada suatu waktu mereka memaksa pesawat presiden Bolivia untuk mendarat dan membawanya keluar dari pesawat dan tidak ada apa-apa, diam," kata Putin dikutip dari Al Jazeera, Jumat, 28 Mei 2021.
Putin dan Lukashenko pun bertemu di kota Sochi di Rusia selatan. Putin setuju dengan Lukashenko bahwa reaksi Barat terhadap insiden itu adalah ledakan emosi.
Lukashenko mengatakan kepada Putin bahwa dia akan menunjukkan kepadanya beberapa dokumen rahasia tentang insiden Ryanair sehingga diharapkan koleganya itu bisa memahami apa yang sebenarnya terjadi. “Selalu ada orang yang menyebabkan masalah bagi kami. Anda tahu tentang mereka, saya akan memberi tahu anda," kata Lukashenko kepada Putin.
Insiden Ryanair terjadi pada Ahad pekan lalu ketika Pemerintah Belarusia mengerahkan jet tempur untuk memaksa turun pesawat yang membawa jurnalis oposisi Roman Protasevich dan kekasihnya ke Lithuania. Menurut laporan Reuters, pemerintah Belarus menggunakan alasan bom di pesawat untuk memaksa pilot Ryanair mendaratkan pesawat di Minsk.
Protasevich bersama kekasihnya langsung ditangkap begitu pesawat mendarat di Minsk. Protasevich sendiri dikabarkan sudah panik ketika mendapati jet tempur MIG-29 tiba-tiba muncul di dekat pesawat yang ia tumpangi. Di momen itu, Protasevich menyadari dirinya akan ditahan, paling buruk dihukum mati, atas perlawanannya terhadap Pemerintah Belarus.
Lukashenko mengklaim rencana sanksi dari Uni Eropa adalah upaya negara-negara Barat untuk menyudutkannya. Ia merasa tidak bersalah dalam insiden Ryanair dan menyebutnya sudah sesuai dengan hukum penerbangan internasional. Jika Belarusia sampai dikenai sanksi, Lukashenko mengatakan bakal ada reaksi keras.
Baca juga: Uni Eropa: Sanksi Pembajakan Pesawat Akan Menyasar Sektor Ekonomi Belarus
Sumber: AL JAZEERA