TEMPO Interaktif: Pembajak kapal di perairan Somalia dilaporkan membajak kapal tanker milik perusahaan minyak Arab Saudi Aramco yang memuat dua juta barel minyak mentah yang bernilai lebih dari US$ 100 juta , seperempat dari produksi harian Arab Saudi.
Kapal itu dibajak pada hari Minggu 830 kilometer dari pesisir Kenya saat pasukan internasional dari 14 negara di antaranya seperti Amerika Serikat, Prancis, Inggris, dan Jerman, dikerahkan untuk mengamankan wilayah itu dari aktivitas pembajak yang berbasis di Puntland Somalia.
Dilaporkan kapal itu membawa 25 awak kapal internasional namun tidak ada jumlah total awak kapal.
Pembajakan di kawasan itu sudah terjadi sejak era 1990-an sejak perang saudara di Somalia pasca pemerintahan Mohamed Siad Barre yang berjalan selama 22 tahun. Sebagaian bekas para pembajak dilaporkan adalah bekas nelayan dan kelompok-kelompok bersenjata yang melihat keuntungan dari kegiatan itu mulai ikut serta. Tahun 2005 pembajakan semakin gencar yang membuat International Maritime Organization dan World Food Programme mengeluhkan kondisi di kawasan itu.
Saat ini dilaporkan ada 12 kapal dagang yang disandera, termasuk kapal pengangkut kendaraan dan senjata dari Ukraina yang dibajak bulan September lalu.
BBC | Wikipedia| Ronald