Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengadilan Militer Myanmar Hukum 28 Orang yang Dituduh Bakar Pabrik Cina

image-gnews
Pengunjuk rasa anti kudeta membakar bendera Cina di Yangon, Myanmar 5 April 2021. [REUTERS / Stringer]
Pengunjuk rasa anti kudeta membakar bendera Cina di Yangon, Myanmar 5 April 2021. [REUTERS / Stringer]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan militer Myanmar telah menghukum 28 orang dengan hukuman 20 tahun penjara disertai kerja paksa atas pembakaran di dua pabrik yang didanai Cina selama kerusuhan di Yangon pada Maret.

Portal berita Myawady yang dikelola junta militer mengatakan para pelaku telah menargetkan pabrik sepatu dan pabrik garmen di pinggiran kota industri Hlaing Tharyar di kota terbesar Myanmar, dikutip dari Reuters, 28 Mei 2021.

Darurat militer diberlakukan di pinggiran kota setelah kebakaran, dengan puluhan orang tewas atau terluka ketika pasukan keamanan menembaki pengunjuk rasa anti-militer, kata media dan kelompok aktivis.

Kedutaan Besar Cina di Myanmar mengatakan pada saat itu bahwa banyak staf Cina terluka dan terjebak saat pembakaran dan meminta Myanmar untuk melindungi properti dan warga Cina.

Sebanyak 32 pabrik yang diinvestasikan Cina dirusak dalam serangan itu, dengan kerugian properti mencapai 240 juta yuan, tabloid Cina yang dikendalikan negara, Global Times, mengatakan pada bulan Maret.

Cina dipandang mendukung junta militer yang menggulingkan pemerintahan sipil terpilih Aung San Suu Kyi pada 1 Februari.

Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas pembakaran pabrik.

Myanmar berada dalam kekacauan sejak militernya, Tatmadaw, mengambil alih kekuasaan dan menangkap Suu Kyi dan anggota lain atau partainya. Protes harian dan mogok kerja telah terjadi untuk menentang pemerintahan militer.

Pasukan keamanan telah menanggapi demonstrasi dengan kekuatan mematikan, menewaskan lebih dari 800 orang, menurut kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik. Militer Myanmar membantah angka ini dan pemimpin kudeta Jenderal Min Aung Hlaing baru-baru ini mengatakan sekitar 300 orang telah tewas dalam kerusuhan itu, termasuk 47 polisi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain konflik baru dengan pasukan etnis di daerah perbatasan, pertempuran juga meningkat antara tentara Myanmar dan milisi yang sering menentang militer di beberapa wilayah.

Di Myanmar timur dekat perbatasan negara bagian Shan dan Kayah, puluhan pasukan keamanan dan pejuang lokal telah tewas dalam pertempuran baru-baru ini, menurut penduduk dan laporan media.

Seorang warga yang mengungsi di dekat kota Demoso melaporkan pada hari Jumat bahwa listrik padam dan pertempuran telah berkobar pada Kamis malam dengan dentuman artileri terus-menerus.

"Kami khawatir bom akan menghantam kami. Itu membuat saya gemetar karena mereka terus-menerus menembak," kata warga yang tidak mau disebutkan namanya.

Dia mengatakan semua orang telah melarikan diri dari Demoso dan memperkirakan lebih dari 40.000 orang mengungsi dari area pertempuran kelompok etnis dengan militer Myanmar di daerah sekitar kota dan membutuhkan makanan, pakaian, atau tempat tinggal.

Baca juga: Militer Myanmar Pasang Spyware untuk Sadap Komunikasi Warga Sebelum Kudeta

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

19 jam lalu

Militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.


Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

1 hari lalu

Seorang tentara dari Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) berpatroli dengan kendaraan, di samping area yang hancur akibat serangan udara Myanmar di Myawaddy, kota perbatasan Thailand-Myanmar di bawah kendali koalisi pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Persatuan Nasional Karen, di Myanmar, 15 April 2024. REUTERS/Athit Perawongmetha
Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.


Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

7 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.


Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

7 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.


Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

12 hari lalu

Julie Bishop. Reuters
Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

Mantan menlu Australia Julie Bishop ditunjuk sebagai utusan pribadi Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk Myanmar.


Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

14 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

Meluasnya konflik bersenjata di seluruh Myanmar membuat masyarakat kehilangan kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan penting


5 WNI Terjerat Online Scam di Myanmar

15 hari lalu

Judha Nugraha, Direktur perlindungan WNI & BHI Kementerian Luar Negeri. antaranews.com
5 WNI Terjerat Online Scam di Myanmar

Kementerian Luar Negeri sedang bekerja sama dengan KBRI Yangon dan KBRI Bangkok menangani kasus lima WNI terjerat online scam.


Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

21 hari lalu

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares. ANTARA/HO-KBRI Moskow.
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia


Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar

23 hari lalu

Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar

Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, memimpin pertemuan bilateral yang penting dengan Delegasi Parlemen Myanmar dalam Pengasingan di Sidang Parlemen Dunia (IPU) di Jenewa, Swiss.


Bentrok di Rakhine, MER-C Minta Rumah Sakit Tak Diusik Pihak Bertikai Myanmar

24 hari lalu

Seorang pria memegang perangkat rakitan selama protes menentang kudeta militer, di Yangon, Myanmar, Sabtu, 27 Maret 2021. REUTERS / Stringer
Bentrok di Rakhine, MER-C Minta Rumah Sakit Tak Diusik Pihak Bertikai Myanmar

Ketua Presidium MER-C berharap Rumah Sakit Indonesia di Rakhine menjadi tempat netral di tengah konflik bersenjata Myanmar.