Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Iklan Sosis Memicu Perdebatan Seksisme di Korea Selatan

image-gnews
Sebuah iklan GS25 terlihat pada layar dalam ilustrasi foto ini di Seoul, Korea Selatan, 27 Mei 2021. [REUTERS / Kim Hong-Ji / ilustrasi]
Sebuah iklan GS25 terlihat pada layar dalam ilustrasi foto ini di Seoul, Korea Selatan, 27 Mei 2021. [REUTERS / Kim Hong-Ji / ilustrasi]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bulan ini, tiga perusahaan Korea Selatan dan polisi Seoul harus menarik iklan dan konten lainnya setelah kelompok hak asasi pria mengklaim bahwa simbol "penis kecil" digunakan untuk menghina pria.

Gambar tangan yang menampilkan ibu jari dan jari telunjuk seakan mau mencubit suatu objek. Tetapi gestur itu juga sering digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang berukuran kecil dan di Korea Selatan, ini dikaitkan dengan kelompok feminis yang menggunakan gambar dalam logonya.

Dan ternyata salah satu iklan sosis juga menggunakan gambar serupa.

Karena iklan itu, kantor pusat jaringan toko supermarket terbesar di Korea Selatan, GS25, diprotes beberapa anggota dari kelompok pria dari "Man on Solidarity".

Saluran YouTube grup, yang mengunggah video protesnya, telah memperoleh lebih dari 200.000 subscriber hanya dalam dua bulan.

Dikutip dari Reuters, 28 Mei 2021, GS25 kemudian menarik iklannya dan restoran ayam goreng Genesis BBQ menarik menunya, meminta maaf dan menyatakan bahwa mereka tidak berniat merendahkan pria.

Kakao Bank Corp telah meminta maaf atas gambar tangan serupa di salah satu iklannya dan polisi Metropolitan Seoul juga melepaskan gambar tangan mencubit dari iklan lalu lintas jalan dengan mengatakan ingin menghindari kesalahpahaman.

Kontroversi ini adalah gejolak terbaru dalam polemik atas hak-hak gender di Korea Selatan yang telah mengadu domba kelompok pria dan perempuan satu sama lain, dan yang juga mengakibatkan polisi menyelidiki apakah komedian perempuan Park Na-rae melanggar undang-undang dengan lelucon kasar pada bulan Maret.

Lelucon Park di YouTube menampilkan action figure Stretch Armstrong yang lengannya ditarik ke dekat area kemaluan.

Park, 35 tahun, dan agensinya JDB Entertainment mengeluarkan pernyataan meminta maaf dan saluran YouTube-nya dihapus. Polisi mengatakan akan menyelidiki masalah ini setelah pengaduan diajukan di situs web yang dibuat untuk menangani keluhan warga, meskipun masih belum jelas apakah tuntutan akan diajukan.

Park dan agensinya tidak berkomentar atas tindakan polisi.

Kim Garo, direktur divisi kebijakan perempuan di Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga, mengatakan meski masalah misogini dan misandri bukanlah hal baru di Korea Selatan, tetapi konflik baru-baru ini melibatkan perusahaan dan individu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia mengatakan sulit bagi pemerintah untuk ikut campur ketika protes berupa tindakan konsumen, tetapi akan terus melakukan program yang mengundang laki-laki dan perempuan muda untuk membahas isu-isu seperti kesetaraan gender dan pekerjaan.

Park Jun-young, seorang mahasiswa sekolah pascasarjana teknik berusia 27 tahun, mengatakan dia termasuk di antara orang-orang yang berpikir bahwa pria sekarang dirugikan.

"Feminisme di Korea Selatan dimulai dengan kesetaraan gender, memungkinkan perempuan memiliki akses yang sama dan mendobrak batasan, tapi itu berubah menjadi sesuatu di mana pria muda saat ini, yang tidak lebih baik dari perempuan pada usia yang sama, telah menjadi sasaran kritik," katanya.

Ketika Presiden Moon Jae-in berkuasa pada 2017, dia berjanji untuk menjadi presiden kesetaraan gender, berjanji untuk berbuat lebih banyak untuk memperbaiki ketimpangan hak bagi perempuan di Korea Selatan.

Korea Selatan memiliki salah satu kesenjangan upah terbesar di antara negara OECD mana pun dan perwakilan politik yang rendah untuk perempuan yang hanya memiliki 19% kursi parlemen. Sejak Moon, perempuan telah melihat beberapa peningkatan dalam upah dan juga berhak atas subsidi pemerintah yang lebih besar daripada pria ketika memulai bisnis baru.

Namun, para ilmuwan politik mengatakan, banyak pria muda sekarang merasa kebutuhan dan hak mereka sendiri tidak cukup diakui, menambah ketidakpuasan yang meluas atas kurangnya kesempatan kerja bagi kaum muda.

"Sentimen anti-feminis kuat di antara pria berusia 20-an dan awal 30-an, serta generasi yang menjadi dewasa," kata Jeong Han-wool, seorang peniliti senior di Hankook Research Company, kepada Reuters.

Penelitian untuk buku 2019 yang dia tulis bersama menemukan 58,6% pria Korea berusia 20-an mengatakan mereka sangat menentang feminisme.

Itu memperumit prospek Partai Demokrat yang sedang berkuasa karena berupaya terpilih kembali tahun depan ketika masa jabatan lima tahun Moon berakhir.

Partai Demokrat Korea Selatan juga kehilangan dukungan di kalangan perempuan setelah berbagai skandal pelecehan seksual yang melibatkan politisinya, berkontribusi pada kekalahan telak dalam pemilihan wali kota Seoul dan Busan baru-baru ini.

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Piala Asia U-23 2024: Kapten Korea Selatan Waspada, Bilang Timnas Indonesia Bukan Underdog

17 menit lalu

Kapten Timnas Korea Selatan U-23, Byun Jun-soo. Doc. AFC.
Piala Asia U-23 2024: Kapten Korea Selatan Waspada, Bilang Timnas Indonesia Bukan Underdog

Kapten Timnas Korea Selatan U-23, Byun Jun-soo, menolak meremehkan Indonesia pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024.


Profil 3 Pemain Korea yang Diwaspadai Shin Tae-yong di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

2 jam lalu

Shin Tae-yong. Foto: Tim Media PSSI
Profil 3 Pemain Korea yang Diwaspadai Shin Tae-yong di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Shin Tae-yong memandang Korea Selatan akan menjadi lawan yang sulit bagi timnas U-23 Indonesia di perempat final Piala Asia U-23 2024.


DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

8 jam lalu

Ilustrasi aborsi. TEMPO
DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.


Piala Asia U-23 2024: Track Record Timnas Indonesia Vs Korea Selatan, Tim Negeri Ginseng Masih Superior

8 jam lalu

Pesepak bola Timnas Indonesia U-23 Witan Sulaeman berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Timnas Yordania U-23 pada Kualifikasi Grup A Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Minggu, 21 April 2024. ANTARA FOTO/HO-PSSI
Piala Asia U-23 2024: Track Record Timnas Indonesia Vs Korea Selatan, Tim Negeri Ginseng Masih Superior

Timnas Indonesia Vs Korea Selatan di perempat final Piala Asia U-23 2024. Berikut track record pertemuan kedua tim Asia ini.


Piala Asia U-23 2024: Timnas Indonesia vs Korea Selatan, Duel Shin Tae-yong dan Hwang Sun-hong

9 jam lalu

Shin Tae-yong dan Hwang Sun-hoong. Nurphoto/Sopa Images
Piala Asia U-23 2024: Timnas Indonesia vs Korea Selatan, Duel Shin Tae-yong dan Hwang Sun-hong

Timnas Indonesia bertemu Korea Selatan di perempatfinal Piala Asia u-23 2024. Ini profil Shin Tae-yong dan Hwang Sun-hong


Piala Asia U-23 2024: Shin Tae-yong Siapkan Strategi Khusus untuk Redam Korea Selatan

21 jam lalu

Shin Tae-yong. Foto: Tim Media PSSI
Piala Asia U-23 2024: Shin Tae-yong Siapkan Strategi Khusus untuk Redam Korea Selatan

Shin Tae-yong mengantisipasi kemampuan set piece Korea Selatan menjelang laga perempat final Piala Asia U-23 2024.


Shin Tae-yong Waspadai 3 Pemain Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

22 jam lalu

Pelatih timnas U-23 Indonesia, Shin Tae-yong. Kredit: Tim Media PSSI
Shin Tae-yong Waspadai 3 Pemain Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Pelatih Timnas U-23 Indonesia Shin Tae-yong telah menyiapkan strategi untuk permainan Korea Selatan di perempat final Piala Asia U-23 2024.


Piala Asia U-23: Shin Tae-yong Akui Bakal Kesulitan Hadapi Korea Selatan, tapi Tetap Incar Kemenangan

23 jam lalu

Shin Tae-yong. Foto: Tim Media PSSI
Piala Asia U-23: Shin Tae-yong Akui Bakal Kesulitan Hadapi Korea Selatan, tapi Tetap Incar Kemenangan

Shin Tae-yong mengaku tidak cukup senang dengan situasi Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U-23 2024.


Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

1 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.


Timnas U-23 Indonesia Kekuatan Penuh Lawan Korea Selatan, Erick Thohir Ingin Shin Tae-yong Beri Kemenangan

1 hari lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir saat ditemui di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Jumat, 19 April 2024. TEMPO/Randy
Timnas U-23 Indonesia Kekuatan Penuh Lawan Korea Selatan, Erick Thohir Ingin Shin Tae-yong Beri Kemenangan

Ketua Umum PSSI Erick Thohir bersyukur semua pemain yang diinginkan Shin Tae-yong bisa tampil pada laga Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan.