TEMPO.CO, Jakarta - Filipina telah menangguhkan pengiriman pekerjanya ke Arab Saudi setelah menerima laporan bahwa majikan dan perekrut mereka meminta mereka membayar untuk tes Covid-19, karantina, dan asuransi saat tiba di Arab Saudi.
Menteri Tenaga Kerja Filipina, Silvestre Bello, mengatakan dalam perintah 27 Mei bahwa kementeriannya akan mengeluarkan pernyataan resmi tentang dimulainya kembali penempatan setelah masalah ini telah diklarifikasi, dilaporkan Reuters, 28 Mei 2021.
Tidak segera jelas berapa banyak orang Filipina yang menuju Arab Saudi yang akan terkena dampak langsung.
Arab Saudi adalah tujuan paling disukai pekerja migran Filipina di luar negeri pada 2019, menurut data pemerintah, mencatat Arab Saudi menampung satu dari lima orang Filipina yang mendapatkan pekerjaan di luar negeri selama 2019.
Lebih dari satu juta orang Filipina bekerja di Arab Saudi, banyak di antaranya bekerja di bidang konstruksi atau sebagai pembantu rumah tangga atau perawat.
Kedutaan Arab Saudi di Manila tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Warga Filipina di Arab Saudi mengirim uang sebesar US$ 1,8 miliar dalam bentuk remitansi pada tahun 2020, menjadikannya sumber penting devisa, pendorong utama ekonomi di samping sektor konsumsi Filipina.
Baca juga: Otoritas Arab Saudi Rapat Bahas Pelaksanaan Haji 2021
REUTERS