TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah sumber yang faham soal anggaran pertahanan Amerika Serikat menyebut anggaran pertahanan yang disorongkan Presiden Amerika Serikat Joe Biden sebesar USD 715 miliar (Rp 10.223 triliun) akan digunakan untuk membantu modernisasi senjata nuklir. Anggaran pertahanan itu, juga untuk membantu Negeri Abang Sam mengembangkan kemampuan tempurnya.
Rencananya, anggaran pengeluaran bidang pertahanan Amerika Serikat akan dikirimkan ke Kongres pada Jumat, 28 Mei 2021, waktu setempat. Anggaran itu diantaranya juga untuk investasi pada bidang kesiapan pasukan, ruang angkasa, Inisiatif Pencegahan Pasifik untuk melawan Cina yang membangun kemampuan militernya di kawasan.
Personel militer Amerika Serikat menurunkan kontainer berisi mesin pesawat dan peralatan lainnya dari pesawat US Air Force di Bandara Internasional Blang Bintang, Aceh Besar, Aceh, 4 April 2017. ANTARA/Ampelsa
Anggaran itu juga untuk mendanai teknologi senjata nuklir, membeli sejumlah kapal laut, pesawat terbang dan membayar biaya perawatan serta gaji. Ada sekitar USD 38 miliar anggaran tambahan yang akan dialokasikan untuk program-program terkait investigasi FBI.
Anggaran USD 715 miliar juga untuk mendanai pengembangan dan uji coba senjata hipersonik dan sistem senjata next generation mengingat militer Amerika Serikat ingin membangun kemampuannya dalam menghadapi Rusia dan Cina.
Anggaran pertahanan yang disorongkan Presiden Biden, termasuk militer Amerika Serikat, seperti biasa akan dibahas di Kongres, yang akan memutuskan bagaimana anggaran itu dipergunakan.
Program Inisiatif Pencegahan Pasifik dibentuk untuk menghadapi Cina yang berfokus pada kompetisi di Indo-Pasifik. Program ini juga ditujukan untuk mendorong kesiapan Amerika Serikat di kawasan dengan mendanai radar, satelit dan sistem rudal.
Sumber mengatakan untuk mendanai itu semua, Pentagon sedang berusaha menjual beberapa peralatannya yang sudah tua dengan biaya perawatan sangat mahal. Diantaranya empat kapal laut Littoral Combat dan beberapa jet tempur A-10, yang bisa memberikan bantuan udara ke pasukan di darat. Ada pula beberapa pesawat pengisian bahan bakar di udara KC-10 dan KC-135
Baca juga: Bipartisan Kecewa dengan Anggaran Belanja Militer Rp 10 Ribu Triliun Joe Biden
Sumber: Reuters