TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Kejaksaan Italia menahan tiga orang atas insiden jatuhnya kereta gantung Danau Maggiore, Stresa yang menewaskan 14 orang. Menurut keterangan Kejaksaan, ketiga tersangka tahu ada masalah terhadap kereta gantung yang dioperasikan, namun mengabaikannya demi mengejar profit yang terdampak selama pandemi COVID-19.
Ketiga tersangka adalah pemilik layanan kereta gantung serta dua pegawainya yang membiarkan kerusakan pada unit yang jatuh. Kerusakan ada pada rem darurat yang oleh kedua pegawai tidak diperbaiki namun hanya dijepit agar seolah-olah tak ada masalah.
"Jeratan hukum untuk mereka sangat serius karena dengan sengaja mengabaikan keamanan sistem demi kepentingan profit...Mereka memilih untuk mengorbankan keselamatan pengunjung," ujar Ketua Kejaksaan Stresa, Olimpia Bossi, dikutip dari kantor berita Reuters, Kamis, 27 Mei 2021.
Lebih lanjut, Kejaksaan Stresa mengatakan salah satu pegawai sempat memberi tahu pemilik layanan soal kerusakan yang ada. Namun, pemilik layanan takut bisnis harus ditutup untuk perbaikan di saat turis mulai berdatangan. Hal itu lah, kata kejaksaan, yang berujung pada kedua pegawai mengakali kerusakan rem darurat.
Meski tersangka telah ditetapkan, Kejaksaan Stresa menyatakan penyebab kecelakaan belum terungkap sepenuhnya. Mereka berkata, kerusakan rem darurat baru satu hal, belum menjawab kenapa kabel kereta gantung bisa sampai terputus.
Tim penyelamat bekerja di dekat puing-puing kereta gantung yang jatuh di wilayah Piedmont, Italia utara, pada 23 Mei 2021. Sedikitnya 14 orang tewas ketika sebuah kereta gantung jatuh di wilayah tersebut. (Xinhua/Vigili del Fuoco)
"Layanan kereta gantung ditutup berbulan-bulan karena pandemi COVID-19. Layanan baru dibuka lagi bulan lalu. Kami menyakini masalah mulai muncul sejak itu," ujar keterangan Kejaksaan Stresa.
Laporan awal tim investigasi mengatakan kabel yang putus adalah kabel yang berfungsi menarik kereta gantung ke puncak Gunung Mottarone. Kabel tersebut putus saat kereta gantung sudah mendekati puncak gunung, kurang lebih 20 menit sejak berangkat dari titik awal.
Ketika salah satu kabel putus, menurut keterangan investigator, rem darurat seharusnya otomatis berfungsi. Hal itu untuk memastikan kereta gantung tetap terikat ke kabel kedua yang berfungsi menahan beban. Namun, dalam insiden ini, rem darurat tak berfungsi.
Kerusakan itu menyebabkan kereta gantung merosot dari kabel kedua. Apa yang terjadi selanjutnya bisa ditebak, kereta gantung menghujam daratan dari ketinggian kurang lebih 1400 meter. Saat menyentuh daratan, kereta gantung berguling beberapa kali sebelum terhenti oleh salah satu pohon.
Sebanyak 14 orang tewas dalam kejadian di Italia tersebut. Hanya satu orang yang selamat, seorang anak asal Israel berusia 5 tahun. Identitas dari anak tersebut belum diungkapkan per berita ini ditulis.
Baca juga: Kecelakaan Kereta Gantung di Italia Disebabkan Kerusakan Rem dan Kabel Putus
ISTMAN MP | REUTERS