TEMPO.CO, Jakarta - Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Kamis meminta donasi US$ 95 juta (Rp 1,3 triliun) untuk membantu warga Palestina selama tiga bulan ke depan di Gaza dan Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, setelah 11 hari pertempuran terburuk antara gerilyawan Palestina dan Israel dalam beberapa tahun.
Lynn Hastings, Koordinator Kemanusiaan PBB untuk wilayah Palestina, mengatakan Perserikatan Bangsa-Bangsa saat ini sedang mengupayakan bantuan segera. PBB juga akan menilai kerusakan jangka panjang dan berapa banyak yang mungkin diperlukan untuk rekonstruksi.
Hastings mengatakan seruan yang diluncurkan pada Kamis itu untuk memenuhi kebutuhan yang sangat mendesak seperti makanan, kesehatan, obat-obatan, persediaan medis, perbaikan cepat infrastruktur dan bantuan tunai. Di atas seruan tersebut, Perserikatan Bangsa-Bangsa juga telah mengeluarkan US$ 22,5 juta (Rp 321 miliar) dari dana lain untuk membantu memenuhi kebutuhan, Reuters melaporkan, 27 Mei 2021.
Secara terpisah, Qatar mengatakan akan memberikan US$ 500 juta (Rp 7,1 triliun) untuk membantu membangun kembali Gaza, sementara Amerika Serikat menjanjikan tambahan US$ 75 juta (Rp 1 triliun) dalam pembangunan dan bantuan ekonomi untuk Palestina pada tahun 2021, US$ 5,5 juta (Rp 28,6 miliar) untuk bantuan bencana segera untuk Gaza dan US$ 32 juta (Rp 457 miliar) untuk lembaga bantuan PBB untuk Palestina yang berbasis di sana.
"Mempertahankan akses barang dan staf untuk masuk dan keluar Gaza akan menjadi sangat penting untuk memastikan masa depan di Gaza," kata Hastings pada Kamis.
Pejabat Palestina menetapkan biaya rekonstruksi puluhan juta dolar AS di Gaza, di mana pejabat medis mengatakan 248 orang tewas selama 11 hari pertempuran. Petugas medis mengatakan tembakan roket dan serangan peluru kendali menewaskan 13 orang di Israel selama permusuhan.
Gencatan senjata dimulai pada hari Jumat. Kelompok militan Hamas yang menguasai Gaza dan dianggap Amerika Serikat sebagai organisasi teroris, sementara Israel telah memblokade Gaza sejak 2007, mengatakan mereka telah mencegah Hamas memperoleh senjata.
Baca juga: Ketua HAM PBB Sebut Ada Indikasi Kejahatan Perang dalam Serangan Israel ke Gaza
REUTERS