TEMPO.CO, - Kementerian Dalam Negeri Iran mengumumkan 585 orang didiskualifikasi dan tujuh lainnya diizinkan mencalonkan diri dalam pemilihan presiden Juni mendatang. Salah satu yang didiskualifikasi adalah mantan presiden Mahmoud Ahmadinejad.
Daftar mereka yang gagal dan lolos itu diberikan oleh Dewan Penjaga, sebuah badan pemeriksaan konstitusional beranggotakan 12 orang yang diawasi oleh Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, yang bertugas mengevaluasi kualifikasi calon potensial.
Gagalnya Mahmoud Ahmadinejad sebenarnya sudah bisa diprediksi. Pasalnya ia sudah dilarang maju oleh Ali Khamenei. Diskualifikasi ini mengulang kejadian saat pemilihan presiden Iran 2017.
Mengutip dari Aljazeera, Rabu, 26 Mei 2021, saat mendaftar, Ahmadinejad mengatakan akan memboikot pemilu jika dia dicegah untuk mencalonkan diri.
Ahmadinejad saat menjadi presiden Iran kerap mendorong negaranya ke dalam konfrontasi terbuka dengan Barat mengenai program nuklir.
Di luar negeri, ia menjadi persepsi negatif Barat tentang Iran karena menyangkal Holocaust, bersikeras negaranya tidak memiliki gay atau lesbian, dan mengisyaratkan Iran dapat membangun senjata nuklir jika memilih untuk melakukannya.
Mahmoud Ahmadinejad mulai menjabat pada 2005 dan selesai pada 2013. Namun, meski sudah tidak menjabat, Ahmadinejad berusaha untuk menghidupkan kembali popularitasnya dengan rajin tampil di depan umum dan di media sosial
Adapun tujuh kandidat yang lolos seleksi Dewan Penjaga Iran adalah: Ketua Pengadilan Ebrahim Raisi; Sekretaris Dewan Kemanfaatan Mohsen Rezaei; mantan negosiator nuklir Saeed Jalili; Wakil Ketua parlemen Amir Hossein Ghazizadeh Hashemi; mantan wakil presiden Mohsen Mehralizadeh; Gubernur Bank Sentral Abdolnasser Hemmati; dan anggota parlemen Alireza Zakani.
Baca juga: Mahmoud Ahmadinejad Daftar Pilpres Iran
Sumber: ALJAZEERA