TEMPO.CO, Jakarta - Lokasi jurnalis oposisi Pemerintah Belarus, Roman Protasevich, belum diketahui sejak pesawat yang ia tumpangi dibajak administrasi Presiden Alexander Lukashenko. Pemimpin oposisi Belarus, Svetlana Tikhanouskaya, menduga Protasevich tengah ditahan di sebuah lokasi khusus untuk kemudian disiksa oleh aparat.
"Kami masih belum tahu di mana ia berada dan bagaimana kondisi ia saat ini. Besar kemungkinan ia sedang disiksa oleh anggota pasukan khusus," ujar Svetlana Tikhanouskaya, dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 25 Mei 2021.
Tidak hanya Protasevich saja yang posisinya belum diketahui. Svetlana Tikhanouskaya berkata, situasi serupa juga berlaku untuk kekasih Protasevich, Sofia Sapega. Sapega adalah mahasiswa pasca sarjana asal Rusia yang tengah mendampingi Protasevich ke Lithuania ketika pesawatnya dibajak.
Svetlana Tikhanouskaya, yang tengah bersembunyi di Lithuania, berjanji akan terus mencari informasi keberadaan keduanya. Ia pun berkata telah berdiskusi dengan administrasi Presiden Amerika Joe Biden soal detensi Protasevich dan Sapega oleh administrasi Presiden Alexander Lukashenko.
Blogger dan aktivis oposisi Roman Protasevich, yang dituduh berpartisipasi dalam protes tanpa izin di cagar alam Kuropaty, tiba untuk sidang di Minsk, Belarusia 10 April 2017. Gambar diambil 10 April 2017. [REUTERS / Stringer]
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Belarus mengerahkan jet tempur untuk memaksa turun pesawat Ryanair yang membawa Protasevich dan Sapega pada Ahad kemarin. Menurut laporan Reuters, pilot Ryanair menuruti paksaan tersebut dan kemudian mendaratkan pesawat tujuan penerbangan Athena - Lithuania itu di Minsk, Belarus.
Protasevich bersama Sapega langsung ditahan begitu pesawat mendarat. Protasevich sendiri sudah gemetaran dan panik ketika mendapati jet tempur MIG-29 tiba-tiba muncul di dekat pesawat yang ia tumpangi. Di momen itu, Protasevich menyadari dirinya akan ditahan, paling buruk dihukum mati, atas perlawanannya terhadap administrasi Lukashenko.
Berbagai negara mengecam apa yang dilakukan administrasi Lukashenko terhadap Protasevich, tak terkecuali soal pembajakan pesawat yang ia lakukan. Menurut mereka, pembajakan tersebut jelas-jelas melanggar hukum penerbangan internasional dan Belarus pantas dihukum.
Uni Eropa, per berita ini ditulis, menimbang untuk memberikan sanksi keempat kepada Belarus atas pembajakan pesawat yang mereka lakukan. Hal yang diinginkan negara anggota Uni Eropa adalah larangan terbang ke Belarus dari Eropa dan larangan berkunjung ke Eropa untuk pesawat-pesawat asal Belarus.
Baca juga: Efek Pembajakan Ryanair, Negara Eropa Ramai-ramai Blokir Penerbangan ke Belarus
ISTMAN MP | REUTERS