TEMPO.CO, Jakarta - Penurunan paksa penerbangan Ryanair oleh Belarus pada Ahad kemarin menuai kecaman dari berbagai negara Eropa. Jelang Pertemuan Uni Eropa malam ini, Kepala Urusan Luar Negeri Josep Borell mengatakan isu Ryanair dan Belarus tengah dipertimbangkan untuk menjadi salah satu materi pembahasan utama.
Sejatinya, apabila kasus pembajakan itu tak terjadi, Pertemuan Uni Eropa (EU Summit) hari ini akan membahas hubungan blok dengan Rusia dan Inggris. Namun, kasus Belarus, menurut Borell, terlalu penting untuk dikesampingkan.
"Uni Eropa akan mengkaji konsekuensi dari tindakan ini, termasuk hukuman terhadap mereka yang bertanggung jawab," ujar Josep Borrell, dikutip dari kantor berita Reuters, Senin, 24 Mei 2021.
Presiden Komisi Eropa, Ursula von Der Leyen, sudah mensinyalkan pembahasan tersebut sebelumnya. Pada Ahad kemarin, ia mengatakan insiden Ryanair sebagai hal yang memalukan dan ilegal. Oleh karenanya, ia memastikan bakal ada konsekuensi untuk rezim pemerintahan di Belarus.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Belarus mengerahkan jet tempur untuk memaksa turun pesawat Ryanair yang membawa jurnalis oposisi, Roman Protasevich. Menurut laporan Reuters, pilot Ryanair menuruti paksaan tersebut dan kemudian mendaratkan pesawat tujuan penerbangan Athena - Lithuania itu di Minsk, Belarus.
Protasevich langsung ditahan begitu pesawat mendarat. Ia sendiri sudah gemetaran dan panik ketika mendapati jet tempur MIG-29 tiba-tiba muncul di samping pesawat yang ia tumpangi. Di momen itu, Protasevich menyadari dirinya akan ditahan, paling buruk dihukum mati.
Jika Uni Eropa memutuskan untuk menjatuhkan sanksi ke Belarus, maka hal itu akan menjadi sanksi keempat. Tiga sanksi sebelumnya berkaitan dengan dugaan Presiden Alexander Lukashenko mencurangi Pemilu Belarus untuk mempertahankan kekuasannya yang sudah satu dekade lebih.
Kabar yang beredar, sanksi berikutnya akan berupa larangan terbang ke wilayah Belarus untuk maskapai-maskapai Uni Eropa. Di sisi lain, juga larangan mendarat di bandara-bandara Uni Eropa untuk maskapai-maskapai asal Belarus. Hal ini mengingat apa yang dilakukan Belarus dianggap melanggar aturan penerbangan internasional.
Baca juga: Belarusia Kerahkan Jet Tempur Bajak Pesawat Ryanair dan Tangkap Jurnalis Oposisi
ISTMAN MP | REUTERS