TEMPO.CO, - Lebih dari 125 ribu guru sekolah di Myanmar diskors oleh junta militer karena menentang kudeta, kata seorang pejabat Federasi Guru di negara itu.
Penangguhan telah terjadi beberapa hari sebelum dimulainya tahun ajaran baru, yang diboikot oleh beberapa guru dan orang tua sebagai bagian dari protes kudeta militer.
"Hingga Sabtu, sebanyak 125.900 guru sekolah telah diskors," kata pejabat federasi guru, yang menolak menyebutkan namanya karena takut akan pembalasan, seperti dikutip dari Channel News Asia, Ahad, 23 Mei 2021.
Myanmar diketahui memiliki 430 ribu guru sekolah menurut data terbaru dua tahun lalu.
Pejabat federasi guru itu sudah ada dalam daftar buronan junta dengan tuduhan menghasut. "Ini hanya pernyataan untuk mengancam orang agar kembali bekerja. Jika mereka benar-benar memecat orang sebanyak ini, seluruh sistem akan berhenti," kata pejabat yang juga seorang guru itu.
Dia mengatakan dia telah diberitahu bahwa tuduhan yang dia hadapi akan dibatalkan jika dia kembali.
Belum ada tanggapan dari juru bicara junta atau kementerian pendidikan perihal kabar ini. Surat kabar Global New Light of Myanmar yang dikelola pemerintah meminta para guru dan siswa untuk kembali ke sekolah dan mulai kegiatan belajar mengajar.
Baca juga: KPU Myanmar yang Ditunjuk Militer Ingin Bubarkan Partainya Suu Kyi
Sumber: CHANNEL NEWS ASIA