TEMPO.CO, - Seorang pria Palestina disabilitas, istrinya yang sedang hamil, dan putri mereka yang berusia tiga tahun tewas akibat serangan Israel ke Gaza pada Rabu kemarin.
Eyad Salha, 33 tahun, wafat bersama istrinya, Amani, dan putri mereka, Nagham, saat sedang bersiap-siap untuk makan siang. Namun sebuah rudal Israel menerjang tempat tinggalnya di sebuah flat di Deir el-Balah, Jalur Gaza.
Ruang keluarga keluarga hancur berkeping-keping, dan sisa-sisa sepeda merah seorang anak tergeletak di tengah reruntuhan. Di dalam lemari es mereka yang roboh, debu abu-abu menutupi semangkuk tomat merah segar, seperti dikutip dari Aljazeera, Jumat, 21 Mei 2021.
Omar Salha, 31 tahun, mengatakan saudaranya itu seorang difabel dan tidak dapat berjalan selama 14 tahun dan bukan seorang pejuang bersenjata. “Apa yang dilakukan kakakku? Dia hanya duduk di kursi rodanya," katanya kepada kantor berita AFP.
“Apa yang pernah dilakukan putrinya? Apa yang dilakukan istrinya? Mereka baru saja bersiap-siap untuk makan siang," ucap Omar di kamar jenazah.
Jumat dini hari tadi, Israel dan Hamas akhirnya sepakat untuk gencatan senjata. Pihak berwenang menyebutkan jumlah korban tewas di pihak Israel 12 orang dan ratusan lainnya dirawat akibat serangan roket sejak hari pertama konflik.
Pejabat kesehatan Gaza mengatakan 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak, tewas dan lebih dari 1.900 terluka akibat serangan udara Israel. Israel mengatakan telah menewaskan sedikitnya 160 kombatan.
Baca juga: Cina Segera Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Palestina
Sumber: ALJAZEERA
https://www.aljazeera.com/news/2021/5/20/gaza-israeli-air-raid-kills-disabled-man-pregnant-wife-chil