TEMPO.CO, Jakarta - Moussa Abu Marzouk, politikus Hamas memprediksi gencatan senjata mungkin akan terjadi dalam beberapa hari ke depan kendati Israel dan militan di Gaza masih saling serang.
Pada serangan hari ke-11, pesawat tempur Israel melakukan serangan udara dan warga Palestina membalasnya dengan menembakkan lebih banyak roket.
“Saya rasa upaya yang sedang berlangsung agar dilakukannya gencatan senjata akan berakhir sukses. Saya memperkirakan gencatan senjata akan dicapai dalam waktu satu atau dua hari ke depan. Gencatan senjata akan didasarkan pada kesepakatan bersama,” kata Abu Marzouk.
Seorang pria Palestina berjalan di dalam reruntuhan bangunan yang rusak akibat serangan udara Israel, di Kota Gaza 17 Mei 2021. REUTERS/Mohammed Salem
Sebelumnya pada Rabu kemarin, 19 Mei 2021, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu agar berusaha menurunkan ketegangan sebagai jalan menuju gencatan senjata.
Sumber di keamanan Mesir mengatakan kedua pihak bertikai sudah setuju pada prinsipnya untuk gencatan senjata setelah ada bantuan dari sejumlah mediator, namun detail gencatan senjata masih dinegosiasikan.
Sementara itu, Al Jazeera melaporkan utusan perdamaian PBB untuk Timur Tengah Tor Wennesland telah melakukan pertemuan dengan Kepala Hamas Ismail Haniyeh di Qatar. Akan tetapi, pertempuran yang masih berlangsung antara Israel dan militan di Palestina, memperlihatkan adanya pembangkangan.
Israel melancarkan puluhan serangan udara ke Gaza, yang dua diantaranya menghancurkan dua rumah penduduk. Tim medis mengatakan empat orang mengalami luka-luka dalam sebuah serangan udara di kota Khan Younis, di selatan Gaza.
Baca juga: Presiden Joe Biden Minta Israel dan Palestina Gencatan Senjata
Sumber: Reuters