TEMPO.CO, Jakarta - Hong Kong berencana mengizinkan dokter-dokter dari negara lain untuk berpraktik di Hong Kong. Keputusan ini diambil untuk mengatasi masalah kekurangan tenaga medis di sektor publik.
Menteri Kesehatan Hong Kong Sophia Chan mengatakan Hong Kong sedang menghadapi kondisi serius kurangnya tenaga dokter dibanding standar internasional. Krisis kurangnya tenaga dokter diperkirakan akan memburuk dalam jangka menengah.
“Rasio per kapita untuk tenaga dokter adalah dua dokter untuk seribu orang, bandingkan dengan sektor ekonomi lain. Kami ketinggalan jauh,” kata Chan.
Ilustrasi dokter bedah. bet.com
Proposal untuk mengizinkan dokter dari negara lain bekerja di Hong Kong, telah meningkatkan waswas di kalangan tenaga medis profesional, yang ragu ini bisa membuat sektor kesehatan Hong Kong mengarah ke arah lebih baik.
Victor Yeung dari Asosiasi tenaga medis Hong Kong mengatakan pemerintah telah mengabaikan kekhawatiran dengan menerbitkan undang-undang, yang memungkinkan dokter dari luar Hong Kong melewatkan ujian wajib selama puluhan tahun.
“Pemerintah mengumumkan itu (undang-undang) dan mereka baru memutuskan untuk berbicara dengan kami,” kata Yeung.
Beberapa pihak menilai undang-undang ini sebagai sebuah langkah awal untuk menggantikan dokter lokal dengan dokter dari Cina. Pemimpin Hong Kong Carrie Lam mendesak tenaga medis untuk mendukung undang-undang tersebut dan mengkritisi kalau sektor medis di Hong Kong beberapa bulan terakhir mempolitisi kebijakan-kebijakan pemerintah, diantaranya cara Hong Kong merespon Covid-19 dan keputusan menggunakan vaksin virus corona Sinovac, yang merupakan buatan Cina.
Baca juga: Dokter Minta Warga India Stop Gunakan Kotoran Sapi untuk Cegah Covid-19
Sumber: Reuters