TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi pada Minggu, 16 Mei 2021 mengungkap ketegangan antara Israel dan Palestina telah menjadi kekhawatiran banyak negara di dunia. Hal itu terungkap lewat pembicaraan yang dilakukan Menlu Retno dengan beberapa menteri luar negeri, diantaranya Menlu Mesir, Yordania, Turki, Arab Saudi, India, Norwegia dan Vietnam.
Menurut Retno, saat ini penting untuk menggunakan pengaruh masing-masing negara agar kekerasan bisa dihentikan, upaya de-eskalasi dilakukan dan gencatan senjata segera dilakukan.
This afternoon, together with the Prime Minister of Malaysia and Sultan of Brunei Darussalam, we released a Joint Statement on the Escalation of Violence by Israelis in the Occupied Palestinian Territory (16/05). pic.twitter.com/RmE00bVDv8
— Joko Widodo (@jokowi) May 16, 2021
Sedangkan pada tingkat yang lebih tinggi lagi, Presiden RI Joko Widodo juga melakukan komunikasi dengan sejumlah pemimpin di dunia untuk membahas situasi Palestina.
Dalam komunikasi yang dilakukan dengan tiga pemimpin di Asia Tenggara yaitu Presiden Jokowi, PM Malaysia dan Sultan Brunei Darussalam, ketiga negara sepakat untuk mengeluarkan Joint Statement atau pernyataan bersama mengenai sikap ketiga negara tersebut terhadap situasi di Palestina saat ini.
Pernyataan bersama itu diterbitkan pada Minggu malam, 16 Mei 2021 dan dipublikasi lewat twitter dan situs resmi Kementerian Luar Negeri RI. Diantara bunyi pernyataan bersama itu adalah menyerukan komitmen untuk mengamankan solusi dua negara atau two-state solution agar bisa terwujudnya Palestina sebagai sebuah negara yang merdeka.
Agresi Israel di wilayah Palestina, khususnya Al-Quds Al-Shareef atau Yerusalem dan juga jalur Gaza telah mengundang keprihatinan. Diperkirakan sudah lebih dari 150 orang tewas, diantara korban tewas tersebut adalah perempuan dan anak-anak. Diperkirakan pula ratusan mungkin ribuan orang yang harus kehilangan rumah mereka.
Baca juga: Menlu Retno Lanjut Bahas Situasi Palestina dengan Tunisia dan Qatar