Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

SBY: G-20 Akomodasi Gagasan Global Expenditure Support Fund  

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Washington :Pertemuan puncak G 20 di Washington, DC, berakhir Sabtu (16/11). Para kepala Negara menyepakati deklarasi bersama memperkuat upaya bersama mengatasi krisis ekonomi dunia. Nicolas Sarcozy melangkah ke podium. Perdana Menteri Prancis yang gemar bergaya dramatis ini kemudian mengangkat lembaran kertas yang diberikan pembantunya tinggi tinggi.

 

Saya terima saja usulan deklarasi ini,” kata Sarcozy tanpa membaca dulu usulan deklarasi dan menelungkupkannya ke atas meja dengan ayunan pasti. “Deklarasi ini terlalu teknis dan rinci, lebih cocok untuk para teknokrat,” katanya. “Kita para pemimpin sebaiknya membuat deklarasi sendiri dan ini usulan saya,” lanjutnya.

Sarcozy lalu menampilkan empat butir gagasannya. Yakni melakukan tindakan yang diperlukan untuk mengatasi krisis likuiditas yang terjadi, terus menerus memperbaiki sistem pengelolaan keuangan dunia, mengkaji dan mereformasi badan keuangan dunia seperti IMF dan Bank Dunia agar lebih sesuai dengan tantangan abad ke 21, serta menegaskan kembali komitmen pada pasar bebas. Tampilan itu dilakukannya dalam waktu singkat. Lalu ia melangkah gagah kembali ke tempatnya.

Pembicara-pembicara berikut, para kepala negara anggota G 20 yang umumnya mendukung gagasan ini. Pembicara terakhir, Presiden Amerika Serikat George W Bush. Ia mengatakan bisa menerima usulan Sarcozy dan menambahkan, “tak perlu drafnya ditulis kembali untuk disepakati, cukup kita artikan saja sendiri-sendiri gagasan ini dan kita deklarasikan,” katanya. Tepuk tangan membahana dan pertemuan yang mewakili 90 persen kekuatan ekonomi dunia itu pun ditutup.

Drama lahirnya kesepekatan atas dasar interpretasi masing-masing ini membuat terkesima DR Hadi Susastro, ekonom Indonesia yang dibawa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke pertemuan eksklusif tersebut. “Barangkali memang begitu caranya para leaders mengambil keputusan,” tuturnya dengan wajah bersemangat.

Ekonom lulusan Rand Corporation ini termasuk tim ahli yang membantu menyiapkan paparan Presiden Yudhoyono di kota Washington DC itu. Pandangan Indonesia memang tak beda jauh dibandingkan Negara-negara lain bahkan lebih tajam dalam menggagas dibentuknya Global Expenditure Support Fund untuk memastikan Negara berkembang dapat mempertahankan perannya sebagai mesin pertumbuhan ekonomi dunia dan pelaksana utama upaya dunia mengentaskan kemiskinan.

“Saya senang gagasan Indonesia itu diakomodasi dalam deklarasi,” kata Presiden Yudhoyono. “Soalnya krisis yang menerpa Indonesia sekarang ini berasal dari luar dan bila dibiarkan akan mengancam momentum pertumbuhan ekonomi kita,” Yudhoyono menambahkan. Presiden berharap dengan dukungan GESP ini pemerintah dapat terus menjalankan berbagai program pengentasan kemiskinan yang ada agar target millenium pun tetap dapat diraih.

Harapan dukungan ini membuat cerah wajah Menteri Keuangan Sri Mulyani, yang menemani Presiden Yudhoyono di pertemuan puncak itu. “Semua yang kami harapkan sudah berhasil didapat, mudah-mudahan ini dapat mengurangi kekhawatiran presiden,” katanya.

Apalagi dalam pertemuan itu Presiden Bank Dunia, Robert Zoelick, sempat melontarkan pujian kepada Indonesia yang dinyatakannya telah menjalankan kebijakkan fiskal yang amat bertanggungjawab. Itu sebabnya, menurut Zoelick, Indonesia amat layak dibantu untuk menjaga pertumbuhan ekonominya. Bank Dunia bahkan sempat menyatakan akan menyiapkan dana 100 milyar dolar untuk menghadapi krisis dunia ini.

Presiden Yudhoyono, yang bertemu dengan Robert Zoelick setelah penutupan acara G 20, sempat menyampaikan usulannya agar prasyarat dalam mengucurkan dana untuk mengatasi krisis ini dibuat jauh lebih longgar. “Jangan sampai dana ini tak dapat digunakan karena persyaratan kondisinya terlalu ketat,” kata presiden. Soalnya kondisi di saat krisis tentu tak sama dengan pada keadaan normal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bambang Harymurti

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

15 Desember 2023

Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menetri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, saat konferensi pers RAPBN dan Nota Keuangan Tahun Anggaran 2024 di Jakarta, Rabu, 16 Agustus 2023. TEMPO/Tony Hartawan
Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kondisi perekonomian global masih diliputi ketidakpastian sampai dengan akhir tahun ini.


Sri Mulyani: Perekonomian Dunia Akan Terus Tertekan hingga 2023, Indonesia Resilient

21 Oktober 2022

Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di sela-sela IMF Annual Meetings 2022 di Washington DC, Amerika Serikat pada Selasa, 11 Oktober 2022. FOTO/Instagram/kristalina.georgieva
Sri Mulyani: Perekonomian Dunia Akan Terus Tertekan hingga 2023, Indonesia Resilient

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia terus menurun.


Ancaman Resesi Global 2023, Luhut: Kita Harus Kompak Hadapi Keadaan

28 September 2022

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat memberikan sambutan pers di Kabupaten Toba pada Sabtu, 3 September 2022. (ANTARA FOTO/Adimas Raditya/my)
Ancaman Resesi Global 2023, Luhut: Kita Harus Kompak Hadapi Keadaan

Luhut Binsar Panjaitan meminta Indonesia harus kompak menghadapi ancaman resesi global 2023.


Ekonomi Dunia Makin Tak Pasti, Pasar Saham Dinilai Paling Rentan

17 Februari 2020

Refleksi layar pergerakan saham di kacamata seorang mahasiswa yang tengah berkunjung ke Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis, 13 Februari 2020. Indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah 0,63 persen atau 37,02 poin ke level 5.876,06 pada awal sesi II perdagangan hari ini. Tempo/Tony Hartawan
Ekonomi Dunia Makin Tak Pasti, Pasar Saham Dinilai Paling Rentan

Pasar saham menjadi yang paling rentan terpengaruh oleh dinamika perekonomian global yang diliputi ketidakpastian sejak awal 2020.


Sri Mulyani Sebut Perekonomian Global Masih Konsisten Melemah

24 September 2019

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers APBN KiTa di kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. Kementerian Keuangan mencatat defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) per 31 Juli 2019 sebesar Rp183,7 triliun atau 1,14 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). TEMPO/Tony Hartawan
Sri Mulyani Sebut Perekonomian Global Masih Konsisten Melemah

Sri Mulyani mengatakan data tersebut menyiratkan bahwa sektor pertambangan memang mengalami tekanan yang sangat dalam pada tahun ini.


Core: Perekonomian Dunia Hingga Akhir 2019 akan Tumbuh Lambat

30 Juli 2019

Orang-orang berhjalan di samping gedung bank sentral AS, Federal Reserve atau The Fed, September 14, 2008.[REUTERS /Chip]
Core: Perekonomian Dunia Hingga Akhir 2019 akan Tumbuh Lambat

Core menyatakan kondisi perekonomian dunia hingga akhir 2019 diperkirakan tumbuh lebih lambat dibanding 2018.


IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,3 Persen

10 April 2019

Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde (ketiga kanan) memberi salam kepada petugas pameran kerajinan Indonesia di sela pertemuan tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Ahad, 14 Oktober 2018. ANTARA/ICom/AM IMF-WBG//Nyoman Budhiana.
IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,3 Persen

IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomiglobal 2019 sebanyak 0,2 persen dari angka dikeluarkan pada Januari lalu.


Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI

27 Agustus 2018

Presiden Joko Widodo saat menghadiri Young on Top (YOT) National Conference 2018 di Balai Kartini, Jakarta, Sabtu, 25 Agustus 2018. Tempo/Hendartyo Hanggi
Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI

Presiden Jokowi mengatakan Indonesia mesti mengandalkan kemampuannya sendiri agar aman dari dampak ketidakstabilan ekonomi dunia"Saya tanya langsung gimana kira-kira prospek pertumbuhan ekonomi maupun keadaan ekonomi global secara umum, apa saranmu kepada Indonesia? Dia ngomong tidak punya saran, semuanya sulit diprediksi. Ya artinya menurut saya internal kita sendiri yang harus diperbaiki," kata Jokowi saat menerima anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 27 Agustus 2018.


Sri Mulyani Ungkap 3 Tren yang Pengaruhi Perekonomian Dunia

17 Juli 2018

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan laporan semester 1 APBN 2018 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, 9 Juli 2018. TEMPO/Friski Riana
Sri Mulyani Ungkap 3 Tren yang Pengaruhi Perekonomian Dunia

Sri Mulyani menyatakan Indonesia siap menghadapi kondisi perekonomian global tersebut.


Ketua IMF Ingatkan Suramnya Perekonomian Dunia 2019

12 Juni 2018

Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde berbicara dalam Konferensi Internasional Tingkat Tinggi bertema Models in a Changing Global Landscape di Jakarta, 27 Februari 2018. TEMPO/Tony Hartawan
Ketua IMF Ingatkan Suramnya Perekonomian Dunia 2019

IMF memprediksi perekonomian dunia tahun depan hanya tumbuh 3,9 persen.