TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah petisi menyerukan agar Olimpiade Tokyo dibatalkan. Petisi itu sudah mendapat 350 ribu tanda tangan dalam tempo 9 hari dan sudah diserahkan ke panitia penyelenggara Olimpiade pada Jumat, 14 Mei 2021.
Petisi tersebut juga memperlihatkan adanya penolakan dari masyarakat pada acara olahraga tersebut menyusul adanya gelombang keempat Covid-19 yang menyapu Jepang.
“Hentikan Olimpiade Tokyo,” kata pengkoordinir penolakan Olimpiade Tokyo Kenji Utsunomiya.
Logo Olimpiade Tokyo 2020 yang ditunda hingga 2021 karena wabah penyakit coronavirus (COVID-19), terlihat di dekat papan rambu lalu lintas di gedung Kantor Pemerintah Metropolitan Tokyo di Tokyo, Jepang 22 Januari 2021. Olimpiade Tokyo seharusnya digelar pada 2020 namun pandemi Covid-19 membuat Komite Olimpiade Internasional mengundurkan pesta olahraga dunia itu selama satu tahun. REUTERS/Issei Kato
Olimpiade Tokyo awalnya dijadwalkan pada 2020, namun gara-gara pandemi Covid-19, maka pesta olahraga itu diundur sampai Jepang bisa membuka pintu bagi pelancong dan para atlet.
“Kita belum pada situasi tersebut dan untuk itu, Olimpiade Tokyo harus dibatalkan. Sumber daya medis yang berharga bakal dialihkan ke Olimpiade jika acara itu jadi diselenggarakan,” kata Utsunomiya.
Petisi agar Olimpiade Tokyo dibatalkan sudah diserahkan ke komite Olimpiade dan Paralimpic serta Gubernur Tokyo Yuriko Koike. Menjawab tuntutan agar Olimpiade Tokyo dibatalkan, Koike mengatakan pihaknya akan mengupayakan agar Olimpiade berlangsung aman dan nyaman.
Jepang saat ini telah menambah tiga lagi area yang diberlakukan darurat nasional di tengah naiknya angka positif Covid-19. Jika tidak ada aral melintang, Olimpiade Tokyo akan dilakukan pada 23 Juli 2021.
Baca juga: Bulu Tangkis: Tiket Olimpiade Tak Pasti Usai Singapore Open Batal, Gloria Pasrah
Sumber: Reuters