TEMPO.CO, - Jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel ke Palestina terus bertambah. Kementerian Kesehatan Jalur Gaza mengatakan 43 orang tewas di wilayah itu sejak Senin.
Israel melakukan ratusan serangan udara di Gaza pada hari Rabu dan militan Palestina membalas dengan menembakkan beberapa serangan roket ke Tel Aviv dan kota selatan Beersheba. Di pihak Israel, enam orang tewas.
Seperti diberitakan Reuters, Rabu, 12 Mei 2021, sebuah apartemen bertingkat di Gaza runtuh setelah Israel memperingatkan penghuninya sebelumnya untuk mengungsi, dan satu lagi rusak berat, setelah mereka terkena serangan udara.
Israel mengatakan pesawat tempurnya telah menargetkan dan menewaskan beberapa pemimpin intelijen kelompok Islam Hamas pada Rabu pagi. Serangan lain menghantam tempat yang dianggap lokasi peluncuran roket, kantor Hamas, dan rumah para pemimpin Hamas.
Serangan terbesar sejak perang tahun 2014 di daerah kantong yang diperintah Hamas ini telah meningkatkan kekhawatiran internasional bahwa situasinya bisa lepas kendali. "Israel sudah gila," kata seorang pria Palestina di jalan Gaza, di mana orang-orang lari keluar dari rumah mereka saat ledakan terdengar.
Banyak orang Israel juga menghabiskan malam tanpa tidur, dengan sirene berbunyi pada jam 3 pagi di Tel Aviv, menandai beberapa gelombang serangan roket di jantung Israel . "Anak-anak telah lolos dari virus corona, dan sekarang menjadi trauma baru," kata seorang wanita Israel di kota pesisir Ashkelon dalam rekaman yang ditayangkan oleh televisi Channel 11.
Baca juga: Indonesia Desak DKK PBB Respon Tegas Ketegangan Palestina - Israel di Gaza
Sumber: REUTERS