TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengecam penyerangan Israel dan serangan terhadap warga Palestina di kompleks Masjid Al Aqsa.
"Mengutuk keras serangan Pasukan Israel terutama selama Ramadan terhadap orang-orang Palestina di Qibla-e-Awaal, Masjid Al-Aqsa, melanggar semua norma kemanusiaan & hukum internasional," tulis Imran Khan di Twitter, dikutip dari Al Jazeera, 10 Mei 2021.
"Kami menegaskan kembali dukungan untuk orang Palestina," katanya, yang meminta masyarakat internasional segera mengambil tindakan untuk melindungi Palestina & hak-hak mereka.
Strongly condemn Israeli Forces' attack esp during Ramazan on Palestinians in Qibla-e-Awaal, Al-Aqsa Mosque, violating all norms of humanity & int law. We reiterate support for Palestinian ppl. Int community must take immed action to protect Palestinians & their legitimate rights
— Imran Khan (@ImranKhanPTI) May 9, 2021
Pengunjuk rasa Palestina melemparkan batu dan polisi Israel menembakkan granat setrum dan peluru karet dalam bentrokan di luar Masjid Al Aqsa di Yerusalem ketika Israel menandai peringatan Hari Yerusalem pada Senin.
Ketegangan sangat tinggi ketika Israel ditandai sebagai Hari Yerusalem, perayaan tahunan pencaplokan Yerusalem Timur dan Kota Tua bertembok yang merupakan rumah bagi tempat-tempat suci Muslim, Yahudi dan Kristiani.
Dalam upaya meredakan situasi, polisi Israel mengatakan mereka telah melarang kelompok-kelompok Yahudi melakukan kunjungan Hari Yerusalem ke alun-alun suci yang menampung Masjid Al Aqsa, Reuters melaporkan.
Polisi juga sedang mempertimbangkan apakah akan mengubah rute pawai tradisional Hari Yerusalem di mana ribuan pemuda Yahudi yang mengibarkan bendera Israel berjalan melalui Gerbang Damaskus Kota Tua dan Kawasan Muslim.
Polisi menembakkan gas air mata, granat kejut, dan peluru karet ke ratusan warga Palestina yang melemparkan batu ke arah mereka di alun-alun Masjid Al Aqsa, kata saksi mata.
Seorang anggota polisi Israel berlari di belakang seorang juru kamera selama bentrokan dengan warga Palestina di kompleks yang menampung Masjid Al Aqsa, yang dikenal oleh Muslim sebagai Tempat Suci dan bagi orang Yahudi sebagai Temple Mount, di Kota Tua Yerusalem, 10 Mei 2021. [REUTERS / Ammar Awad]
Palang Merah Palestina mengatakan jumlah orang yang terluka telah meningkat menjadi 215, dengan 153 orang dirawat di rumah sakit dan setidaknya empat orang dalam kondisi kritis.
Seorang petugas medis Palestina mengatakan kepada Al Jazeera bahwa seorang jamaah ditembak di leher dengan peluru karet.
Abdullah Idris, seorang Palestina yang terjebak di dalam Masjid Al Aqsa, mengatakan kompleks itu seperti "medan perang".
Pawai Bendera Hari Yerusalem tahunan menandai hari pencaplokan tanah warga Palestina di Yerusalem Timur pada 1967 dan kemudian dianeksasi oleh Israel, sebuah tindakan yang tidak diakui oleh mayoritas komunitas internasional.
Baca juga: UNICEF: 37 Anak Palestina Terluka dan Ditangkap Pasukan Israel