TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah politisi senior Demokrat Amerika Serikat mengutuk Israel atas pengusiran warga Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur.
Nama-nama Demokrat ternama seperti Bernie Sanders, Elizabeth Warren, Chris Van Hollen, dan Chris Murphy, meminta pemerintahan Joe Biden menekan pemerintahan Israel.
"Amerika Serikat harus bersuara keras menentang kekerasan oleh ekstremis Israel yang bersekutu dengan pemerintah di Yerusalem Timur dan Tepi Barat, dan menjelaskan bahwa penggusuran keluarga Palestina tidak boleh dilanjutkan," kicau Twitter Sanders pada hari Sabtu, dilaporkan The New Arab, 10 Mei 2021.
"Pengusiran paksa warga lama Palestina di Sheikh Jarrah menjijikkan dan tidak bisa diterima," cuit Warren, "pemerintah harus menjelaskan kepada pemerintah Israel bahwa penggusuran ini ilegal dan harus segera dihentikan."
The United States must speak out strongly against the violence by government-allied Israeli extremists in East Jerusalem and the West Bank, and make clear that the evictions of Palestinian families must not go forward.
— Bernie Sanders (@SenSanders) May 8, 2021
Chris Murphy, yang merupakan ketua Subkomite Hubungan Luar Negeri Senat AS untuk Timur Dekat, Asia Selatan, Asia Tengah dan Kontraterorisme, menyuarakan keprihatinannya atas tindakan kekerasan Israel baru-baru ini.
Ratusan warga Palestina terluka sejak Jumat ketika pasukan Israel menyerang jamaah di Masjid Al Aqsa dan menumpas protes yang diadakan untuk solidaritas kepada keluarga Palestina di Sheikh Jarrah.
Sejak awal Ramadan pada pertengahan April, warga Palestina bentrok setiap malam dengan polisi Israel yang memasang penghalang untuk menghentikan pertemuan malam di Gerbang Damaskus Kota Tua setelah berbuka puasa.
Orang Palestina melihat penghalang sebagai pembatasan kebebasan mereka untuk berkumpul. Polisi mengatakan mereka ada di sana untuk menjaga ketertiban.
Warga Palestina melakukan salat di malam Lailatul Qadar selama bulan suci Ramadan, di kompleks Masjid Al-Aqsa, di Kota Tua Yerusalem, 8 Mei 2021. REUTERS/Ammar Awad
Sidang Mahkamah Agung Israel dijadwalkan pada 10 Mei dalam kasus hukum yang sudah berjalan lama tentang apakah beberapa keluarga Palestina akan digusur dan rumah mereka di Sheikh Jarrah, lingkungan dekat Gerbang Damaskus, diberikan kepada pemukim Israel, Reuters melaporkan.
Beberapa pemukim Israel telah pindah ke jalan dan tinggal di sebelah warga Palestina yang menghadapi kemungkinan pengusiran.
Saat persidangan semakin dekat, warga Palestina dan warga sayap kiri Israel mulai mengadakan demonstrasi yang lebih besar, mengatakan lebih banyak penggusuran dapat menyebabkan efek domino di seluruh lingkungan Palestina yang sangat besar.
Pada hari Minggu, sidang Mahkamah Agung Israel tentang penggusuran warga Palestina di Sheikh Jarrah ditunda, dan sesi baru akan dijadwalkan dalam 30 hari.
Baca juga: Turki Sebut Kerusuhan di Masjid Al-Aqsa Sebagai Aksi Teror ke Warga Palestina