Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Facebook Pertahankan Pemblokiran Akun Donald Trump dari Platformnya

image-gnews
Mantan Presiden AS Donald Trump berbicara di Conservative Political Action Conference di Orlando, Florida, AS 28 Februari 2021. [REUTERS / Joe Skipper]
Mantan Presiden AS Donald Trump berbicara di Conservative Political Action Conference di Orlando, Florida, AS 28 Februari 2021. [REUTERS / Joe Skipper]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Pengawas Facebook memutuskan untuk mempertahankan pemblokiran akun mantan Presiden Amerika Donald Trump. Keputusan itu diambil usai mereka mengkaji kembali keputusan blokir yang diambil pada 7 Januari lalu.

Sebagaimana diketahui, Donald Trump diyakini dengan sengaja memicu kerusuhan di US Capitol pada 6 Januari lalu. Kala itu, Trump mengajak pendukung-pendukungnya untuk menyerang US Capitol, menghentikan pengesahan hasil Pilpres Amerika yang memenangkan Joe Biden. Keputusan itu berujung pada tewasnya enam orang di US Capitol dan upaya pemakzulan kedua terhadap Trump.

"Pernyataan Donald Trump melanggar kebijakan kami dan menciptakan lingkungan dengan resiko kekerasan," ujar Dewan Pengawas Facebook, dikutip dari CNN, Kamis, 6 Mei 2021.

Meski mendukung keputusan Facebook untuk memblokir akun Donald Trump, Dewan Pengawas juga memiliki kritik atas keputusan tersebut. Menurut mereka, seharusnya Facebook menetapkan jangka waktu dari hukuman tersebut, baik sementara ataupun permanen. Hal tersebut demi kejelasan dan ketegasan.

Sebagai tindak lanjut atas kritik itu, Dewan Pengawas meminta Facebook untuk menetapkan sikap akhir perihal hukuman untuk Trump. Keputusan harus diambil dalam jangka waktu enam bulan sejak kritik disampaikan. Jika tidak ada keputusan, menurut mereka sama saja Facebook tidak bisa mempertanggungjawabkan alasan menghukum Donald Trump.

Gas air mata dilepaskan di antara pengunjuk rasa saat bentrokan dengan polisi di Gedung Capitol pada rapat pengesahan hasil pemilihan presiden 2020 oleh Kongres AS di Gedung Capitol AS di Washington, 6 Januari 2021. Sekitar 350 pasukan Garda Nasional D.C. dikerahkan untuk mengantisipasi kerusuhan yang diperkirakan akan terjadi. REUTERS/Shannon Stapleton

"Dalam waktu enam bulan ke depan sejak keputusan ini, Facebook harus mengkaji kembali penalti yang diberikan pada Januari lalu dan memutuskan penalti apa yang paling pas untuk Trump."

"Penalti tersebut harus mengacu pada seberapa besar dampak dari pelanggaran yang dilakukan dan prospek ke depannya. Selain itu, juga harus konsisten terhadap kebijakan Facebook soal pelanggaran. Dengan kata lain, harus ada keputusan yang tegas, jelas, dan proporsional," ujar Dewan Pengawas Facebook.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keputusan Dewan Pengawas tersebut juga berlaku atas akun-akun Donald Trump di platform lain yang dimilik Facebook. Salah satunya adalah Instagram. Trump  memiliki 60 juta pengikut di Facebook dan Instagram.

Wakil Presiden Komunikasi Facebook, Nick Clegg, mengapresiasi keputusan Dewan Pengawas yang memperbolehkan mereka mempertahankan hukuman untuk Trump. Soal kritik yang disampaikan, ia berjanji bakal ada keputusan tegas soal apakah hukuman akan bersifat permanen atau sementara.

"Kami akan menimbang keputusan dewan pengawas dan menetapkan tindakan yang jelas dan proporsional. Untuk sementara waktu, akun Donald Trump tetap kami blokir," ujarnya.

Secara terpisah, Donald Trump menyebut keputusan Facebook beserta Dewan Pengawasnya sebagai hal yang "memalukan". Donald Trump, hingga sekarang, merasa tak bersalah atas peristiwa kerusuhan US Capitol.

Baca juga: Donald Trump Kembali ke Media Sosial?

ISTMAN MP | CNN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia; Donald Trump Optimis Bisa Menangkan Pemilu Presiden

1 hari lalu

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Top 3 Dunia; Donald Trump Optimis Bisa Menangkan Pemilu Presiden

Top 3 dunia, Donald Trump yang sangat percaya diri bisa memenangkan pemilu presiden Amerika Serikat sampai menyampaikan kalimat sesumbar.


5 Film yang Dibintangi Nicolas Cage

1 hari lalu

Nicholas Cage. AP/Vadim Ghirda
5 Film yang Dibintangi Nicolas Cage

Nicolas Cage salah satu aktor senior yang telah membintangi banyak film. Apa saja?


Joe Biden Meledek Mental Donald Trump Tak Cocok Jadi Presiden

1 hari lalu

Pendukung Presiden AS Donald Trump berunjuk rasa menjelang pelantikan Presiden terpilih Joe Biden, di tengah wabah penyakit virus corona (Covid-19), di Tokyo, Jepang 20 Januari 2021. [REUTERS / Issei Kato]
Joe Biden Meledek Mental Donald Trump Tak Cocok Jadi Presiden

Joe Biden meledek Donald Trump dengan menyebutnya sudah tua dan tak cocok mentalnya untuk menjadi presiden Amerika Serikat


Donald Trump Sebut Tak Akan Ada Pemilu Lagi Jika Ia Kalah

2 hari lalu

Presiden AS Donald Trump meniup lilin ulang tahunnya saat makan siang bersama Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, di Singapura, Senin, 11 Juni 2018. Kejutan kue ulang tahun tersebut diberikan oleh Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan. Ministry of Communications and Information Singapore via AP
Donald Trump Sebut Tak Akan Ada Pemilu Lagi Jika Ia Kalah

Donald Trump memprediksi akhir dari pemilu di AS jika ia kalah dari Joe Biden pada November mendatang.


Begini Cara Download Stiker WhatsApp Edisi Ramadan

3 hari lalu

Ilustrasi pengguna WhatsApp. Reuters/Dado Ruvic
Begini Cara Download Stiker WhatsApp Edisi Ramadan

WhatsApp meluncurkan paket stiker terbarunya di Indonesia berkaitan dengan bulan Ramadan. Begini cara downlioad stiker WhatsApp edisi Ramdan.


Facebook Disebut Memblokir Akun Jurnalis Foto Gaza Motaz Azaiza

3 hari lalu

Jurnalis foto Palestina asal Gaza Motaz Azaiza. FOTO/Instagram/motaz_azaiza
Facebook Disebut Memblokir Akun Jurnalis Foto Gaza Motaz Azaiza

Jurnalis foto terkenal Palestina asal Gaza, Motaz Azaiza, memposting di akun X-nya bahwa dia telah dilarang di Facebook.


6 Presiden Lajang di Dunia

4 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri liturgi Natal Ortodoks di sebuah katedral di wilayah kediaman negara bagian Novo -Ogaryovo di luar Moskow, Rusia, 7 Januari 2024. Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS
6 Presiden Lajang di Dunia

Berikut sederet presiden yang melajang saat memimpin.


Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

5 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Mark Makela dan Tom Brenner
Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

Hasil dari kontes di negara bagian Georgia, Mississippi dan Washington tidak pernah diragukan lagi menyodorkan pertarungan ulang Trump Biden.


Sah, Biden Vs Trump di Pilpres AS Bakal Terulang Lagi!

5 hari lalu

Presiden AS Joe Biden berbicara dengan seorang ajudan selama sesi pembukaan Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP26) di Glasgow, Skotlandia, Inggris, Senin, 1 November 2021. Kondisi kebugaran Biden (78 tahun) sebagai presiden kerap menjadi bulan-bulanan para kritikus, termasuk rivalnya, Donald Trump. Erin Schaff/Pool via REUTERS
Sah, Biden Vs Trump di Pilpres AS Bakal Terulang Lagi!

Dalam pilpres AS tahun ini, Biden vs Trump akan kembali terulang dalam memperebutkan suara rakyat Amerika.


Jajak Pendapat: Warga Israel Lebih Memilih Donald Trump daripada Joe Biden

5 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Jonathan Ernst
Jajak Pendapat: Warga Israel Lebih Memilih Donald Trump daripada Joe Biden

Jajak pendapat Channel 12 menemukan 44 persen warga Israel lebih memilih mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump dibandingkan Joe Biden untuk kembali ke Gedung Putih.