Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pakar Memprediksi Bakal Ada Gelombang Baru COVID-19 di India

image-gnews
Seorang pasien yang menderita penyakit Covid-19 menerima perawatan di bangsal sebuah rumah sakit di New Delhi, India, 1 Mei 2021. [REUTERS / Danish Siddiqui]
Seorang pasien yang menderita penyakit Covid-19 menerima perawatan di bangsal sebuah rumah sakit di New Delhi, India, 1 Mei 2021. [REUTERS / Danish Siddiqui]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi COVID-19 di India belum akan selesai dalam waktu dekat menurut pakar epidemi pemerintah. Bahkan, menurut mereka, gelombang baru pandemi COVID-19 tidak terhindarkan apabila melihat situasi di India saat ini.

"Gelombang ketiga tak terhindarkan apabila melihat tingginya angka peredaran virus COVID-19. Namun, belum jelas perihal kapan gelombang ketiga ini bakal muncul. Kita harus bersiap untuk gelombang baru," ujar Kepala Penasihat Sains Pemerintah India, Vijay Raghavan, dikutip dari kantor berita Reuters, Kamis, 6 Mei 2021.

Per berita ini ditulis, India tercatat memiliki 21 juta kasus dan 230 ribu kematian akibat COVID-19. Jumlah kasus dan kematian harian relatif terus bertambah dengan angka tertinggi 412 ribu kasus serta 3.982 korban jiwa per hari. Angka tersebut dicapai pada hari Kamis kemarin.

Menurut berbagai pakar, angka tersebut belum sepenuhnya representatif. Alasan mereka, masih ada wilayah-wilayah di mana pelaporan jumlah kasus serta kematian belum akurat. Oleh karenanya, untuk situasi ril, mereka menyakini angka kasus dan kematian bisa 5-10 kali lipat lebih besar dari apa yang tercatat.

Seorang polisi meminta orang-orang yang datang mengantre vaksinasi untuk pergi saat mereka berdiri di luar gerbang pusat vaksinasi Covid-19 yang ditutup karena tidak tersedianya pasokan vaksin Covid-19, di Mumbai, India, 3 Mei 2021. [REUTERS / Francis Mascarenhas]

Untuk menekan angka kasus dan kematian tersebut, mereka menyarankan lockdown nasional. Pemerintah India, sejauh ini, masih menolak lockdown dengan kekhawatiran hal itu akan berdampak ke perekonomian India. Apa yang mereka anjurkan ada adalah pembatasan sosial dengan skala disesuaikan negara bagian masing-masing.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara Pemerintah India enggan menerapkan lockdown, efek pandemi COVID-19 di India telah merembet ke negara-negara tetangga. Nepal, misalnya, dilaporkan mengalami kenaikan jumlah kasus COVID-19 hingga 57 kali lipat dibandingkan bulan sebelumnya. Selain itu, dari test yang berjalan, 44 persen hasilnya positif COVID-19.

Potensi efek pandemi menembus Myanmar pun tak tertutup. Negara bagian Mizoram, yang berbatasan dengan Myanmar, sudah kelimpungan. Rumah sakit kepenuhan. Saking kepenuhannya, mereka sampai memulangkan sejumlah pasien. Selain itu, jumlah ventilator yang tersedia pun tinggal 14.

"Menurut saya lockdown nasional memang diperlukan untuk mengendalikan situasi," ujar juru bicara pemerintah negara bagian Mizoram, Z.R. Thiamsanga soal efek Pandemi COVID-19 di India.

Baca juga: Akibat Pandemi di India, Kasus COVID-19 di Nepal Naik 57 Kali Lipat

ISTMAN MP | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Tempat Wisata di India yang Mirip Venesia, Swiss, hingga Kastil Unik di Eropa Timur

1 hari lalu

Jal Mahal, Jaipur, India. Unsplash.com/Jayanth Muppaneni
5 Tempat Wisata di India yang Mirip Venesia, Swiss, hingga Kastil Unik di Eropa Timur

Kalau belum ada kesempatan mengunjungi Eropa, bisa mengganti pilihan destinasi sementara ke India.


Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes Hindari Wartawan Saat Keluar dari KPK, Diperiksa Kasus Pengadaan APD Covid-19

1 hari lalu

Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan Arianti Anaya, berlari menghindari awak media seusai memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Kamis, 12 September 2024. Arianti Anaya, diperiksa sebagai saksi terkait penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pengadaan Alat Pelindung Diri Covid-19 TEMPO/Imam Sukamto
Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes Hindari Wartawan Saat Keluar dari KPK, Diperiksa Kasus Pengadaan APD Covid-19

Sebelumnya, sudah ada banyak nama yang dipanggil KPK untuk diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi APD Covid-19


Vivo T3 Ultra Hadir Bawa Smart-Aura Light yang Eksklusif, Harga sampai Rp 6 Jutaan

2 hari lalu

Vivo T3 Ultra. Dok.VIVO
Vivo T3 Ultra Hadir Bawa Smart-Aura Light yang Eksklusif, Harga sampai Rp 6 Jutaan

Vivo meluncurkan anggota terbaru dalam seri vivo T3, yakni T3 Ultra.


Pemprov Papua Minta Warga Gunakan Masker untuk Cegah Penularan Mpox

2 hari lalu

Ilustrasi mengenakan masker/pencemaran udara. REUTERS/Beawiharta
Pemprov Papua Minta Warga Gunakan Masker untuk Cegah Penularan Mpox

Pemprov Papua melalui Dinas Kesehatan setempat meminta masyarakat agar mulai menerapkan penggunaan masker guna mencegah penularan virus Monkeypox (Mpox) atau cacar monyet


5 Destinasi Bulan Madu di India, dari Udaipur hingga Andaman

3 hari lalu

Udaipur India (Pixabay)
5 Destinasi Bulan Madu di India, dari Udaipur hingga Andaman

Tak hanya dikenal sebagai destinasi yang kaya dengan warisan budaya dan sejarah, India juga menawarkan beragam destinasi bulan madu untuk pasangan


Menteri BUMN Erick Thohir Merger AP I dan AP II Jadi PT Angkasa Pura Indonesia, Sejak Kapan Direncanakan?

3 hari lalu

Suasana lengang area konter 'check in' Terminal Internasional saat hari pertama pembukaan kembali penerbangan internasional di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis 14 Oktober 2021. Bandara Ngurah Rai resmi dibuka kembali untuk melayani penerbangan internasional meskipun hingga Kamis siang masih belum ada pengajuan 'slot time' penerbangan internasional dari maskapai penerbangan di bandara tersebut. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Menteri BUMN Erick Thohir Merger AP I dan AP II Jadi PT Angkasa Pura Indonesia, Sejak Kapan Direncanakan?

Erick Thohir merger PT Angkasa Pura I (Persero)atau AP I dan AP II melalui proses integrasi yakni PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports.


Kantor Berita ANI Gugat Netflix

4 hari lalu

Logo Netflix. Sumber: Reuters UK
Kantor Berita ANI Gugat Netflix

ANI melayangkan gugatan pada Netflix India karena menggunakan arsip rekaman video milik ANI tanpa izin.


Negara Tujuan Liburan Paling Murah di Eropa Menurut Studi Baru

5 hari lalu

Sejumlah wisatawan bermain ski di antara pohon yang ditutupi salju di resort pegunungan di Szczyrk, Polandia, 7 Januari 2019. REUTERS/Kacper Pempel
Negara Tujuan Liburan Paling Murah di Eropa Menurut Studi Baru

Beberapa tahun terakhir ini keadaannya sulit, tetapi banyak wisatawan yang tetap liburan meski dengan anggaran terbatas.


Mengenal Jaipur yang Disebut Walled City, Menyimpan Warisan Budaya dan Arsitektur

6 hari lalu

Kota bernuansa pink di Rajasthan, Jaipur, India. Unsplash.com/Dexter Fernandes
Mengenal Jaipur yang Disebut Walled City, Menyimpan Warisan Budaya dan Arsitektur

Berbeda dengan wilayah metropolitan Jaipur yang lebih luas, Walled City adalah bagian bersejarah dan berbeda yang menonjol


Tablet Honor Pad X8a Resmi Rilis di India, Berikut Spesifikasinya

6 hari lalu

Honor Pad X8a. Foto :
Tablet Honor Pad X8a Resmi Rilis di India, Berikut Spesifikasinya

Honor Pad X8a memiliki layar FHD 90 Hz 11 inci dengan resolusi 1200x1920 piksel yang memberikan visual tajam. Resmi rilis di India.