TEMPO.CO, - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan angka kelahiran di Amerika Serikat berada di titik terendah sejak 1979. Wabah Covid-19 diduga menjadi penyebabnya lantaran memaksa lebih banyak orang fokus merawat anggota keluarga yang sakit atau memperbaiki perekonomian.
Tingkat kelahiran di Amerika Serikat turun 4 persen pada 2020 menjadi sekitar 3,6 juta bayi. Ini merupakan penurunan tahunan keenam berturut-turut dan terendah sejak 1979.
CDC memang tidak mengaitkan penurunan kelahiran ini seluruhnya dengan pandemi. Namun para ahli berpendapat pandemi tetap mempengaruhi tingkat kelahiran di negara itu.
"Penurunan angka kelahiran ini mencerminkan tren penurunan jangka panjang tingkat kelahiran yang terlihat sebelum pandemi dan sesudah pandemi," kata Lorna Thorpe, direktur epidemiologi di Departemen Kesehatan Kependudukan di NYU Langone, dikutip dari Reuters, Kamis, 6 Mei 2021.
Secara umum, tingkat kelahiran di AS telah menurun selama bertahun-tahun karena wanita terlambat menikah dan menunda menjadi ibu terutama di tahun-tahun ketika ekonomi melambat.
Data dari Biro Referensi Populasi menunjukkan tingkat kelahiran AS mencapai titik rendah pada tahun 1936 seiring kondisi perekonomian yang memburuk pada 1929.
Selain Amerika Serikat, banyak negara Eropa mengalami penurunan angka kelahiran. Di Italia, misalnya, sembilan bulan setelah negara itu melakukan lockdown pertama di Eropa, kelahiran anjlok 22 persen di bulan Desember. Hal ini berimbas pada menurunnya penjualan susu formula dari perusahaan besar seperti Reckitt (RKT.L), Nestle (NESN.S), dan Danone (DANO.PA).
Sumber: REUTERS