TEMPO.CO, - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz melakukan panggilan telepon pada Selasa kemarin. Ini merupakan komunikasi yang kedua di antara mereka dalam waktu kurang dari sebulan.
Sekretariat Presiden Turki mengatakan Erdogan dan Salman membahas hubungan bilateral kedua negara, seperti dikutip dari Reuters, Rabu, 5 Mei 2021.
Turki berusaha meningkatkan hubungan dengan negara Teluk Arab setelah mereka dilanda krisis oleh pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi di Istanbul pada 2018 oleh regu pembunuh Arab Saudi.
Tahun lalu, pengusaha Saudi mendukung boikot tidak resmi atas barang-barang Turki sebagai tanggapan atas apa yang mereka sebut permusuhan dari Ankara. Hal ini memangkas nilai perdagangan sebesar 98 persen.
Juru bicara Erdogan Ibrahim Kalin mengatakan kepada Reuters bulan lalu bahwa Erdogan dan Raja Salman memiliki "komunikasi yang baik" dan menteri luar negeri kedua negara telah setuju untuk bertemu.
Pembicaraan Selasa terjadi sehari menjelang pertemuan antara pejabat Turki dan Mesir di Kairo, langkah terbaru dalam dorongan Turki untuk memperbaiki hubungan dengan kekuatan Arab sekutu AS lainnya.
Turki telah memulai pembicaraan dengan Mesir untuk mencoba meningkatkan hubungan yang runtuh. Kairo dan Ankara sempat bersitegang setelah tentara Mesir menggulingkan presiden Mohamed Morsi yang dekat dengan Turki pada tahun 2013. Turki menganggap hal itu sebagai kudeta militer.
Baca juga: Erdogan Samakan Transaksi Uang Kripto Dengan Pendanaan Terorisme
Sumber: REUTERS