TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Turki menahan 212 demostran, yang melakukan unjuk rasa pada Hari Buruh (May Day) pada Sabtu, 1 Mei 2021. Pasalnya, unjuk rasa dilakukan di tengah pemberlakuan jam malam untuk menekan angka penyebaran wabah virus corona.
Unjuk rasa Hari Buruh berakhir ricuh. Aparat kepolisian berdesak-desakan dengan para pemimpin serikat buruh dan demonstran lainnya, menekuk beberapa dari mereka ke tanah sebelum menahannya.
Unjuk rasa Hari Buruh di Turki pada 1 Mei 2021, berujung ricuh karena dinilai melanggar aturan lockdown. Sumber: Reuters
Aksi protes persisnya dilakukan di Taksim Square di Istanbul. Beberapa rekaman video dan foto, beredar.
Sejumlah pejabat di Pemerintah Turki membolehkan di gelarnya acara peringatan Hari Buruh, yang digelar setahun sekali. Namun beberapa pejabat lainnya menyebut acara kumpul-kumpul itu ilegal dan melanggar aturan lockdown. Mereka yang mengacuhkan seruan untuk membubarkan diri, ditahan.
Kantor berita Anadolu Agency mewartakan 20 demonstran ditahan di wilayah barat Kota Izmir.
Pada pekan ini, Turki memberlakukan lockdown partial selama 17 hari, termasuk perintah untuk tetap berada di rumah. Sekolah tatap muka dan sejumlah aktivitas bisnis, dihentikan demi menghindari kenaikan angka positif virus corona.
Media lokal melaporkan ada sejumlah upaya dari aparat kepolisian di Istanbul dan Ankara untuk menghalang-halangi mereka yang ingin merekam dengan ponsel pintar aksi unjuk rasa Hari Buruh dan penahanan yang dilakukan. Sikap aparat keamanan itu menuai kritikan karena tidak ada dasar hukumnya dan mengancam hak-hak warga negara.
Polisi Turki enggan berkomentar mengenai hal itu.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Turki Meningkat, Final Liga Champions Tetap di Istanbul
Sumber: Reuters