TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Belgia minggu ini menghancurkan 22.000 lebih senjata api yang dikumpulkan oleh polisi dengan melelehkannya menjadi sekitar 60 ton baja daur ulang.
Sekitar setengah dari senjata api dikumpulkan dari seluruh negeri, sebagian besar diserahkan oleh pemiliknya, beberapa di antaranya telah diwarisi tetapi tidak ingin menyimpannya, kata Carina van Cauter, gubernur provinsi Flanders Timur, dilaporkan Reuters, 1 Mei 2021.
Separuh lainnya adalah senjata polisi yang sudah ketinggalan zaman.
"Hasilnya mengesankan: 22.457 senjata api telah hilang dari masyarakat kami," kata Van Cauter. "Jelas positif bagi keamanan warga kami bahwa senjata ini tidak lagi digunakan."
Polisi Khusus Belgia berjaga di lokasi penembakan di Liege, Belgia, 29 Mei 2018. Seorang pria bersenjata melepaskan tembakan sporadis di pusat kota Liege. AP Photo/Geert Vanden Wijngaert
Secara tradisional, Belgia selalu menjadi produsen senjata api terkemuka dan berada di antara pengekspor senjata api terkemuka di dunia. Pemain terbesar dalam pembuatan senjata api Belgia adalah Fabriques Nationales di Herstal, Brussels Times melaporkan.
Ini adalah ketiga kalinya pasukan keamanan Belgia bekerja sama dengan raksasa baja ArcelorMittal untuk menghancurkan senjata api, mengangkutnya ke sebuah pabrik di Ghent dalam operasi rahasia yang memakan waktu tiga hari.
Baca juga: Seniman Belgia Bikin Masker Portabel