TEMPO.CO, Jakarta - Eli Broad, miliarder yang menjadi filantropi dan kolektor benda-benda seni, meninggal pada Jumat 30 April 2021 pada usia 87 tahun. Broad meninggal setelah menderita sebuah penyakit yang berkepanjangan.
Juru bicara Eli and Edythe Broad Foundation Suzi Emmerling mengatakan Broad meninggal di pusat medis Cedars-Sinai, Los Angeles, Amerika Serikat.
Broad awalnya adalah seorang akuntan, yang memperluas peruntungannya dalam bidang real estate dan asuransi. Dia juga diketahui memperjuangkan dan membantu keuangan Broad Museum, sebuah museum seni kontemporer yang dibuka pada 2015.
Dia juga mengamankan benda seni yang akan menjadi akuisisi besar pertama Broad Museum, yakni koleksi seniman asal Italia Count Guiseppe Biumo di Panza, yang sekarang bernilai USD 1 miliar (Rp 14 triliun).
Broad berkontribusi pada pembangunan Walt Disney Concert Hall dan pusat seni di Universitas California, Los Angeles. Uang donasi dari Broad juga membantu dibukanya Broad Center di Sekolah Manajemen Yale dan Broad Institute, yang fokus pada penelitian genom medis, yang bermitra dengan Universitas Harvard dan Institut Teknologi Massachusetts.
“Sebagai seorang pengusaha, Eli telah melihat lingkungan sekitar yang meresahkannya. Sebagai filantropi, dia melihat sejumlah masalah di dunia dan mencoba memperbaikinya. Sebagai suami, ayah dan teman, dia melihat potensi pada masing-masing kami,” kata Gerun Riley Presiden Eli and Edythe Broad Foundation.
Baca juga: Miliarder asal Republik Cek Petr Kellner Tewas dalam Kecelakaan Helikopter
Sumber: Reuters