TEMPO.CO, Jakarta - Penggali kubur India bekerja bergilir 24 jam penuh ketika angka kematian terus naik menyusul tsunami Covid-19 yang melanda India.
Penggali kubur di Mumbai bernama Sayyed Munir Kamruddin berhenti memakai alat pelindung diri dan sarung tangan.
"Saya tidak takut Covid-19, saya bekerja dengan keberanian. Ini semua tentang keberanian, bukan tentang ketakutan," kata pria berusia 52 tahun itu, yang telah menggali kuburan di kota selama 25 tahun, dikutip dari Reuters, 29 April 2021.
Kamruddin mengatakan dia dan rekan-rekannya bekerja sepanjang waktu untuk mengubur korban Covid-19.
"Ini satu-satunya tugas kami. Mengambil jenazah, mengeluarkannya dari ambulans, dan kemudian menguburkannya," katanya, seraya menambahkan bahwa dia belum pernah libur dalam setahun.
Petugas menggunakan pakaian pelindung hazmat saat bersiap-siap melakukan kremasi pada jenazah korban Covid-19 di New Delhi, India, 26 April 2021. India sekarang menjadi episentrum pandemi global, dengan infeksi meningkat ratusan orang dalam 24 jam terakhir. REUTERS/Adnan Abidi
Meskipun saat ini di tengah bulan puasa Ramadan, Kamruddin mengatakan dia terpaksa bekerja keras dan cuaca panas membuatnya tidak bisa berpuasa.
"Pekerjaan saya sangat keras," katanya. "Saya merasa haus. Saya perlu menggali kuburan, menutupinya dengan tanah, perlu membawa mayat. Dengan semua pekerjaan ini, bagaimana saya bisa berpuasa?"
Namun keyakinan Kamruddin membuatnya terus bertahan, dan dia tidak mengharapkan bantuan dari pemerintah dalam waktu dekat.
"Kepercayaan kami pada masjid kami sangat kuat," katanya. "Pemerintah tidak akan memberi kami apa pun. Kami bahkan tidak menginginkan apa pun dari pemerintah."
India sedang diterpa gelombang kedua Covid-19 yang telah mencatat 300.000 orang terinfeksi setiap hari selama seminggu terakhir, dan jumlah total infeksi Covid-19 meningkat melewati 18 juta sejak wabah menyebar.
Pada Rabu India mencatat total 201.187 kematian akibat Covid-19, Reuters melaporkan.
Sistem kesehatan dan krematorium kewalahan. Di Delhi, ambulans telah membawa jenazah korban Covid-19 ke krematorium darurat di taman dan tempat parkir, di mana jenazah dibakar di atas tumpukan kayu bakar.
Baca juga: Respon Pandemi COVID-19 di India, Amerika Kirim Bantuan Senilai 100 Juta Dollar
REUTERS