TEMPO.CO, - Pemerintah Argentina secara resmi memanggil perwakilan perusahaan AstraZeneca pada Rabu kemarin. Dalam pertemuan itu, Argentina mendesak AstraZeneca segera mengirim pasokan vaksin Covid-19.
Menteri Kesehatan Argentina Carla Vizzotti secara resmi meminta laporan tentang kemajuan dalam produksi dan kendali mutu vaksin yang sebagian dibuat di Argentina dan diselesaikan di Meksiko serta Amerika Serikat. "Kami meminta mereka melaporkan sesegera mungkin tentang kemungkinan kesulitan yang dialami proses produksi vaksin," katanya dikutip dari Channel News Asia, Kamis, 29 April 2021.
Vizzotti menuntut perkiraan pengiriman vaksin AstraZeneca yang dijadwalkan, dengan mengatakan informasi ini penting untuk kampanye vaksinasi.
Argentina mencapai kesepakatan pada November tahun lalu dengan AstraZeneca untuk menerima sekitar 22 juta dosis vaksin Covid-19 yang sedang dikembangkan dengan Universitas Oxford, dengan tujuan untuk memulai pengiriman pada paruh pertama tahun ini.
Vaksin tersebut dimaksudkan untuk diproduksi secara regional oleh perusahaan Argentina mAbxience dan laboratorium Meksiko Liomont. Namun hal ini menghadapi penundaan produksi karena pemerintah berjuang untuk meningkatkan program inokulasi.
Kekurangan vaksin di Amerika Latin meningkatkan ancaman bagi pemulihan ekonomi yang rapuh di kawasan itu karena penguncian diperketat di tengah gelombang infeksi yang berbahaya dan meningkatnya jumlah kematian.
Wilayah berpenduduk sekitar 660 juta orang telah mencatat hampir 30 persen dari 3,2 juta kematian COVID-19 dunia hingga saat ini, meskipun hanya menjadi rumah bagi 8 persen populasi dunia.
Penundaan vaksin produksi AS dan Eropa yang tiba di wilayah tersebut secara lebih luas telah mendorong negara-negara seperti Meksiko dan Argentina mendekati produsen dari Rusia dan Cina.
Baca juga: Presiden Argentina Positif COVID-19 Meski Sudah Divaksin
Sumber: CHANNEL NEWS ASIA