TEMPO.CO, - Menteri Pendidikan Senior Malaysia Radzi Jidin mengatakan Ujian Pencapaian Sekolah Rendah (UPSR) untuk sekolah dasar akan dihapuskan mulai tahun ini. "Keputusan diambil setelah mendapatkan pandangan dan masukan melalui berbagai proses", katanya dikutip dari Channel News Asia, Kamis, 29 April 2021.
Radzi menjelaskan lebih dari 1.700 peserta yang terdiri dari guru, orang tua, siswa, serta serikat pekerja dan asosiasi di seluruh Malaysia dilibatkan dalam berbagai sesi sebelum memutuskan penghapusan ujian ini.
Beberapa guru, kata Radzi,bberbicara kepadanya tentang bagaimana mereka harus mencuri waktu dari mata pelajaran lain yang tidak memiliki ujian khusus. Hal ini untuk memberikan waktu yang cukup bagi siswa untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian akhir sekolah dasar, sehingga mengurangi kesempatan guru untuk menggunakan kreativitas saat menyampaikan pelajaran di sekolah.
Beberapa orang tua bahkan sudah mengirim anak-anaknya ke lembaga bimbingan belajar sejak kelas 1 SD demi meraih hasil maksimal di USPR. Hal ini mereka lakukan karena merasa UPSR adalah ujian penting. Imbasnya anak-anak mereka memiliki waktu terbatas untuk aspek-aspek lain dari pendidikan mereka.
Dengan dihapuskannya UPSR, kata Radzi, maka metode penilaian untuk siswa SD tingkat 6 akan difokuskan pada penguatan penilaian berbasis sekolah.
Selain itu, USPR tidak lagi dianggap sebagai syarat masuk sekolah asrama mulai 2022. Sebagai gantinya akan didasarkan pada Penilaian Penerimaan Sekolah Khusus (PKSK).
USPR pertama kali diperkenalkan di Malaysia pada tahun 1988. Sejalan dengan penghapusan UPSR, penilaian untuk siswa berkebutuhan khusus di SD kelas 6 juga dihapuskan.
Baca juga: Malaysia Sebut Vaksin AstraZeneca Aman Bagi Lansia
Sumber: CHANNEL NEWS ASIA