TEMPO.CO, - Pasukan keamanan Myanmar menggerebek sebuah biara di Yinmabin, Sagaing pada Sabtu sore untuk mencari seorang biksu yang memimpin protes anti-kudeta di daerah tersebut.
Dalam penggerebekan itu, tentara menghancurkan bangunan bambu di kompleks biara dan menyita 20 komputer yang digunakan untuk mengajarkan keterampilan teknologi informasi kepada siswa.
Biksu yang mereka cari, Thaw Pa Ka, tidak ada di biara pada saat itu. "Kompleks itu ditutupi dengan cetakan sepatu bot militer," kata Thaw Pa Ka dikutip dari Myanmar Now, Senin, 26 April 2021.
Banyak dari tentara muncul dan mulai mencari Thaw Pa Ka di tempat itu, bahkan di toilet.
Para tentara dilaporkan menggeledah kotak tempat biksu pemula menyimpan barang-barang mereka.
Thaw Pa Ka mengambil bagian dalam Revolusi Saffron pada 2007. Dia telah tinggal di Thabyay Aye selama sekitar 10 tahun.
Penggerebekan pada Sabtu kemarin adalah kali kedua bulan ini pasukan rezim mencoba menangkap biksu itu. Pada 2 April, tentara mengepung desa untuk menangkapnya, tetapi penduduk setempat melawan dengan senapan rakitan.
Empat warga desa tewas dalam bentrokan itu. Penduduk setempat mengatakan korban jiwa juga ada di kubu militer Myanmar.
Baca Juga: Komando Tertinggi Tatmadaw Instruksikan Tentara Musnahkan Demonstran Myanmar
Sumber: MYANMAR NOW