TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Amerika berjanji akan mengirimkan segala bantuan yang mereka bisa untuk India, termasuk vaksin COVID-19. Bahkan, Amerika mempertimbangkan untuk mengirimkan surplus suplai vaksin COVID-19 mereka. Adapun salah satu vaksin yang tengah dipertimbangkan untuk dikirim adalah vaksin COVID-19 AstraZeneca.
Hal tersebut dinyatakan oleh Penasihat Medis Pemerintah Amerika Antony Fauci. Dikutip dari kantor berita Reuters, Fauci mengatakan Amerika memiliki puluhan juta dosis suplai vaksin COVID-19 AstraZeneca yang tidak terpakai dan surplus itu bisa dimanfaatkan oleh India.
"Hal tersebut (menyumbangkan vaksin AstraZeneca) adalah salah satu hal yang bisa saya pastikan secara aktif dipertimbangkan," ujar Fauci, Ahad, 25 April 2021.
Per berita ini ditulis, vaksin AstraZeneca belum dipakai di Amerika karena vaksin yang digarap bersama Universitas Oxford itu belum mendapat pengesahan dari badan regulator setempat. Di sisi lain, Pemerintah Amerika mengklaim memiliki cukup banyak dosis vaksin dari Pfizer, Moderna, serta Johnson & Johnson untuk beberapa pekan ke depan. Alhasil, besar kemungkinan vaksin AstraZeneca mereka tak akan terpakai.
Kamar Dagang Amerika, pekan lalu, telah meminta Presiden Joe Biden untuk menyumbangkan suplai vaksin AstraZeneca yang mereka punya ke negara lain. Salah satu negara yang mereka sarankan adalah India di mana telah mencatat 17 juta kasus dan 195 ribu kematian akibat COVID-19.
Dua pasien Covid-19 berbaring di satu ranjang saat dirawat di rumah sakit Lok Nayak Jai Prakash (LNJP), New Delhi, India, 15 April 2021. Dua pasien positif pun terpaksa berbagi ranjang karena ruang isolasi yang disediakan sudah penuh sejak kasus Covid-19 melonjak drastis pada Kamis (15/4). REUTERS/Danish Siddiqui
"Kamar Dagang Amerika sangat menganjurkan administrasi Joe Biden untuk melepas vaksin AstraZeneca yang disimpan, termasuk alat bantu hidup, ke India, Brasil, dan negara lain yang terdampak COVID-19," ujar Wakil Presiden Kamar Dagang Amerika, Myron Brilliant.
Gedung Putih enggan memberikan komentar soal kemungkinan mengirimkan puluhan juta dosis vaksin AstraZeneca yang mereka punya. Namun, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Emily Horne telah memastikan Amerika bakal mengirim bahan baku vaksin, peralatan medis, dan alat pelindung diri ke India dalam waktu dekat.
Sebagaimana diketahui, situasi pandemi COVID-19 di India sungguh genting beberapa pekan terakhir. Angka kasus harian di sana terus bertambah dan secara konsisten memecahkan rekor jumlah. Per berita ini ditulis, India mencatat 349 ribu kasus per hari atau naik 4000 kasus dibanding angka sebelumnya.
Terus meningkatnya angka kasus itu tak ayal membuat sistem kesehatan di sana kelimpungan. Rumah sakit, misalnya, kewalahan menangani penambahan pasien karena jumlah mereka yang timpang dengan ketersediaan tempat tidur, ventilator, hingga tabung oksigen bantuan. Sementara itu, di krematorium, angka jenazah terus bertambah.
Vaksinasi menjadi strategi PM India Narendra Modi untuk mengendalikan situasi yang buruk itu. Namun, di saat bersamaan, produsen-produsen vaksin COVID-19 di India kekurangan bahan baku untuk menggenjot produksi vaksin.
Baca juga: Italia Larang Pendatang dari India Masuk Karena Varian Baru COVID-19
ISTMAN MP | REUTERS