TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Amerika memastikan bakal membantu India untuk melewati pandemi COVID-19 yang memburuk di sana. Dikutip dari kantor berita Reuters, bantuan tersebut akan meliputi bahan baku produksi vaksin, peralatan medis, serta alat pelindung diri.
"Kami berkejaran dengan waktu untuk sesegera mungkin mengirimkan sumber daya dan suplai ke India," ujar juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika, Emily Horne, Ahad, 25 April 2021.
Sebagaimana diketahui, situasi pandemi COVID-19 di India sungguh genting. Angka kasus harian di sana terus bertambah dan secara konsisten memecahkan rekor jumlah. Per berita ini ditulis, India mencatat 349 ribu kasus per hari atau naik 4000 kasus dibanding angka sebelumnya.
Terus meningkatnya angka kasus itu tak ayal membuat sistem kesehatan di sana kelimpungan. Rumah sakit, misalnya, kewalahan menangani penambahan pasien karena jumlah mereka yang timpang dengan ketersediaan tempat tidur, ventilator, hingga tabung oksigen bantuan. Beberapa rumah sakit sampai harus "mengusir" sejumlah pasien demi memberi ruang kepada mereka yang kondisinya lebih kritis.
Sementara itu, di krematorium, jumlah jenazah yang harus dibakar terus bertambah. Hal itu membuat api pembakar nyaris tidak pernah mati untuk mengkremasi jumlah korban jiwa yang telah menyentuh angka 195 ribu.
Petugas dan kerabat yang mengenakan APD menggotong jenazah korban Covid-19 sebelum dikremasi di sebuah krematorium di New Delhi, India, Rabu, 21 April 2021. Infeksi Covid-19 juga meningkat dengan rekor mencapai 295.041 selama 24 jam terakhir. REUTERS/Adnan Abidi
Horne berharap bantuan dari Amerika bisa membantu India mengatasi situasi itu. Ia pun memastikan Amerika akan terus berupaya memberikan pertolongan, terutama dalam penyediaan dana bantuan serta bahan baku untuk produksi vaksin.
Menurut laporan Reuters, US Development Finance Corporation telah sepakat mendanai produsen vaksin India Biological E untuk memproduksi 1 miliar dosis per akhir 2022.
"Kami juga akan mengirim pakar dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit untuk bekerjasama dengan India (dalam menangani pandemi)," ujar Horne.
Secara terpisah, Penasihat Medis Amerika Anthony Fauci menyatakan Pemerintah Amerika tengah menimbang kemungkinan pengiriman vaksin COVID-19 AstraZeneca ke India. Sebab, kata ia, Pemerintah Amerika memiliki jutaan dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca yang belum terpakai dan belum disetujui oleh badan regulator lokal.
"Itu adalah salah satu hal yang bisa saya pastikan akan dipertimbangkan," ujar Fauci soal pertolongan penanganan pandemi COVID-19 di India.
Baca juga: Pemerintah India Minta Twitter Hapus Cuitan yang Mengkritik Penanganan Covid-19
ISTMAN MP | REUTERS