Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Joe Biden Akui Pembantaian Armenia 1915 Sebagai Genosida

image-gnews
Presiden AS Joe Biden berbicara tentang sektor lapangan pekerjaan dan ekonomi di Gedung Putih di Washington, AS, 7 April 2021. [REUTERS / Kevin Lamarque]
Presiden AS Joe Biden berbicara tentang sektor lapangan pekerjaan dan ekonomi di Gedung Putih di Washington, AS, 7 April 2021. [REUTERS / Kevin Lamarque]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Joe Biden membuat pernyataan bersejarah dengan mengakui pembantaian Armenia di Kekaisaran Ottoman pada 1915 sebagai genosida. Selama ini, Amerika selalui menghindari segala kemungkinan mengakui peristiwa tersebut untuk menjaga hubungan baik dengan Turki. Namun, seiring dengan memburuknya hubungan kedua negara, deklarasi terbaru mempertegas status terbaru Amerika dan Turki.

"Beberapa dekade terakhir, warga Armenia telah memperkaya Amerika dalam banyak cara, namun mereka tidak pernah melupakan sejarah tragis mereka. Kami menghormati cerita mereka, merasakan penderitaan mereka, dan mengakui sejarah itu. Kami tidak ingin sejarah terulang," ujar Joe Biden, dikutip dari kantor berita Reuters, Sabtu, 24 April 2021.

Administrasi Joe Biden menegaskan bahwa deklarasi ini bukan bertujuan untuk mengukum Turki ataupun menyalahkan pihak tertentu. Sebaliknya, kata ia, sebagai upaya untuk mendorong rekonsiliasi antara Turki dan Armenia.

Sebagai catatan, deklarasi kali ini sekaligus sebagai pemenuhan janji dari Joe Biden. Saat ia masih menjadi calon Presiden Amerika tahun lalu, Joe Biden berjanji di depan diaspora dan warga Amerika keturunan Armenia bahwa dia akan berupaya mengakui peristiwa pembantaian di tahun 1915.

Sejumlah sukarelawan Armenia bersembunyi di parit sambil mendengarkan instruksi saat mengikuti latihan menembak di tengah konflik perang dengan Azerbaijan di Yerevan, Armenia, 27 Oktober 2020. Latihan menembak ini diikuti oleh puluhan warga baik pria dan wanita. REUTERS/Gleb Garanich

Selama ini, cuma ada satu Presiden Amerika yang mengakui peristiwa pembantaian Armenia. Presiden tersebut adalah Ronald Reagan yang mengakui pembantaian itu secara publik. Setelah ia, tidak ada lagi Presiden Amerika yang mengakuinya, bahkan setelah Turki dan Armenia meneken kesepakatan rekonsiliasi yang kemudian dibatalkan.

Peristiwa pembantaian Armenia itu sendiri berkaitan erat dengan Perang Dunia I. Dalam perang itu Turki Ottoman, yang berada di pihak Jerman dan Kerajaan Austro-Hungarian, khawatir Armenia akan mendukung pihak lawan yakni Rusia. Rusia, pada saat itu, diketahui mengincar Konstantinopel (sekarang Istanbul) yang memegang akses atas laut hitam di mana merupakan perairan strategis.

Khawatir warga Armenia yang tinggal di Ottoman akan benar-benar mendukung Rusia, kekaisaran mencap mereka sebagai ancaman nasional. Tak lama setelah itu, pembantaian dimulai dengan jumlah korban mencapai jutaan. Beberapa di antaranya tewas karena kelaparan atau kehausan ketika deportasi besar-besaran dilakukan terhadap warga Armenia di Anatolia.

Peneliti dari Hellenic Foundation for European and Foreigen Policy, Nicholas Danforth, tidak kaget dengan langkah Joe Biden mengakui pembantaian Armenia pada 1915. Menurutnya, hubungan Amerika dan Turki sudah terlalu buruk sehingga tidak ada lagi hal yang bisa menghentikan Joe Biden untuk tidak mengakui pembantaian tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Presiden Turki Tayyip Erdogan menyapa pasukan dalam parade militer untuk menandai kemenangan atas konflik Nagorno-Karabakh, di Baku, Azerbaijan 10 Desember 2020. Kunjungan tersebut untuk memperingati keberhasilan militer Azerbaijan baru-baru ini dalam membebaskan wilayah Nagorno-Karabakh dari hampir 30 tahun pendudukan Armenia. Murat Cetinmuhurdar/Presidential Press Office/Handout via REUTERS

"Ankara tidak lagi memiliki sekutu di Amerika untuk mencegah deklarasi tersebut. Washington, di sisi lain, tidak khawatir misalkan Turki marah sekalipun," ujar Danforth.

Perkembangan terakhir, Turki telah mengecam keputusan Joe Biden. Juru bicara Pemerintah Turki, Ibrahim Kalin, pernyataan Joe Biden memiliki agenda untuk menyudutkan mereka. Selain itu, juga menyebut pernyataan terkait sebagai langkah populis.

"Kami menyarankan Amerika untuk urusi sendiri sejarah mereka di masa lalu dan sekarang," ujar Kalin.

Beberapa waktu terakhir, hubungan Amerika dan Turki memburuk terkait berbagai isu. Beberapa di antaranya adalah pembelian sistem pertahanan udara S-400 buatan Rusia, hak asasi manusia, hingga perbedaan sikap soal Suriah. Soal pembelian sistem pertahanan udara itu sendiri sudah direspon Amerika dengan pemberian sanksi sebelum Joe Biden menjadi Presiden. 

Baca juga: Panglima Militer Armenia Dipecat Karena Diduga Ingin Kudeta

ISTMAN MP | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Presiden AS Joe Biden Akan Batasi Suplai Baterai Kendaraan Listrik dari Cina

1 hari lalu

Video menampilkan baterai mobil konsep FFZero1 yang terletak pada bagian chassis dalam pameran CES di Las Vegas, 4 Januari 2016. Mobil ini dirancang oleh perusahaan mobil listrik yang berbasis di California dengan pendanaan dari Cina. REUTERS/Steve Marcus
Presiden AS Joe Biden Akan Batasi Suplai Baterai Kendaraan Listrik dari Cina

Presiden Amerika Serikat Joe Biden membuat aturan baru dalam membatasi penggunaan komponen baterai kendaraan listrik yang disuplai dari Cina.


Israel Lanjut Serangan Usai Gencatan Senjata, Gaza Sebut Komunitas Internasional Bertanggung Jawab

2 hari lalu

Asap mengepul di Gaza utara setelah serangan udara Israel, usai gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas berakhir, yang terlihat dari perbatasan Israel dengan Gaza di Israel selatan, 1 Desember 2023. REUTERS/Amir Cohen
Israel Lanjut Serangan Usai Gencatan Senjata, Gaza Sebut Komunitas Internasional Bertanggung Jawab

Komunitas internasional memikul tanggung jawab atas kelanjutan perang Israel melawan Jalur Gaza, kata kantor media pemerintah di Gaza.


Berada di Dua Benua atau Lebih, Berikut Daftar Negara Transkontinental

2 hari lalu

Pasar kuno Grand Bazaar di Istanbul, Turki menjual beragam pernak pernik, perhiasan, hingga makanan khas Turki. (Tempo/Egi Adyatama)
Berada di Dua Benua atau Lebih, Berikut Daftar Negara Transkontinental

Negara transkontinental adalah negara yang berada di wilayah dua benua atau lebih.


Henry Kissinger dan Xi Jinping Sahabat Lama, Cina Sampaikan Belasungkawa ke Biden

3 hari lalu

Mantan Menteri Luar Negeri AS Henry Kissinger. REUTERS/Jason Lee
Henry Kissinger dan Xi Jinping Sahabat Lama, Cina Sampaikan Belasungkawa ke Biden

Henry Kissinger merupakan "teman lama" rakyat Cina, menurut Menteri Luar Negeri Cina.


COP28 Dibuka di Dubai Hari Ini, Joe Biden Tak Hadir, Diwakili Kamala Harris

3 hari lalu

Wakil Presiden AS Kamala Harris berbicara dengan Perdana Menteri Mongolia Oyun-Erdene Luvsannamsrai di kantor seremonialnya, di Gedung Kantor Eksekutif Eisenhower, di kampus Gedung Putih di Washington, AS, 2 Agustus 2023. REUTERS/Kevin Wurm
COP28 Dibuka di Dubai Hari Ini, Joe Biden Tak Hadir, Diwakili Kamala Harris

Wakil Presiden AS Kamala Harris akan menghadiri KTT iklim COP28


Eks Menteri Spanyol Kritik Komunitas Internasional karena Diam atas Genosida Israel di Gaza

4 hari lalu

Ione Belarra. Foto: X
Eks Menteri Spanyol Kritik Komunitas Internasional karena Diam atas Genosida Israel di Gaza

Eks menteri Spanyol Ione Belarra mengkritik komunitas internasional atas sikap diamnya terhadap "genosida" Israel di Gaza.


Erdogan Mencap Netanyahu Sebagai Penjagal Gaza

4 hari lalu

Presiden Turki, Tayyip Erdogan dan PM Israel, Benjamin Netanyahu. Iakovos FOTO/Murat Cetinmuhurdar dan Hatzistavrou/Pool via REUTERS
Erdogan Mencap Netanyahu Sebagai Penjagal Gaza

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mencap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai "tukang jagal Gaza"


Biden Absen, Wakil Presiden AS Kamala Harris akan Hadir di COP28

4 hari lalu

Wakil Presiden AS Kamala Harris berdiri di samping Presiden AS Joe Biden saat memberikan sambutan tentang kesepakatan RUU infrastruktur bipartisan di Ruang Timur Gedung Putih di Washington, AS, 24 Juni 2021. [REUTERS/Kevin Lamarque]
Biden Absen, Wakil Presiden AS Kamala Harris akan Hadir di COP28

Wakil Presiden Kamala Harris akan hadir mewakili Presiden Amerika Serikat Joe Biden di konferensi perubahan iklim COP28.


Jelang COP28, Amerika Lelang 14 Ribu Hektare Lahan untuk Pengeboran Minyak dan Gas

4 hari lalu

Ladang minyak di Kern River Oil Field, California, Amerika Serikat, ini luasnya sekitar 43,5 kilometer persegi. Pengeboran minyak di lokasi ini dimulai pada Juni 1899. dailymail.co.uk
Jelang COP28, Amerika Lelang 14 Ribu Hektare Lahan untuk Pengeboran Minyak dan Gas

Amerika Serikat melelang 14 ribu hektare lahan untuk pengeboran minyak dan gas menjelang KTT iklim COP28.


Joe Biden Disebut Sudah Minta Israel Hati-hati soal Serangan di Gaza Selatan

4 hari lalu

Presiden AS Joe Biden telah menunjukkan dukungan yang teguh terhadap keamanan Israel selama lebih dari setengah abad dalam kehidupan publik. Dalam foto ini, Biden menghadiri pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, saat ia mengunjungi Israel di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Tel Aviv, Israel, 18 Oktober 2023. REUTERS/Evelyn Hockstein
Joe Biden Disebut Sudah Minta Israel Hati-hati soal Serangan di Gaza Selatan

Joe Biden dilaporkan meminta Israel untuk lebih berhati-hati dalam melindungi warga sipil di Gaza Selatan.