TEMPO.CO, Jakarta - Tempat wisata Pulau Phuket di Thailand berharap bisa memulihkan perekonomian setelah dilakukannya imunisasi massal. Pada tahun kemarin, kawasan piknik yang terkenal ini sepi dan kosong gara-gara pandemi Covid-19.
Saat ini, payung-payung piknik sudah dikembangkan di beranda hotel-hotel yang masih sepi kunjungan turis. Hamparan pasir putih yang membentang di Pulau Pukhet juga masih kosong, patung mannequins berdebu di balik etalase toko.
“Kami sedang mengambil kesempatan menempatkan sistem kami dalam sebuah uji coba,” kata Wakil Gubernur Provinsi Phuket Piyapong Choowong.
Suasana Pantai Patong di Phuket, Thailand, 13 November 2020. Phuket, pulau terbesar di Thailand, terletak di pantai barat negara tersebut di Laut Andaman. Pulau ini menjadi salah satu destinasi wisata pantai terbaik di dunia, dengan pasir putih yang halus, pohon palem yang melambai, air laut yang berkilau, dan kota yang dinamis. Xinhua/Zhang Keren
Lebih dari 70 persen populasi di Phuket, Thailand, akan mendapatkan vaksin virus corona mulai 1 Juli 2021. Di Phuket ada 650 ribu populasi.
Turis asing yang sudah mendapatkan vaksin virus corona, boleh tidak menjalani karantina yang panjang. Aturan karantina ini banyak membuat turis ciut.
Phuket punya bandara internasional sendiri supaya turis bisa menjelajah pulau itu dengan bebas tanpa membuat populasi Thailand lainnya berisiko tertular virus corona.
Saat ini warga Phuket dan para pedagang sangat ingin aktivitas bisnis di sana pulih seperti sedia kala. Sebab situasi saat ini sungguh buruk, di mana toko-toko tutup sehingga membuat masyarakat menderita.
Thailand kehilangan revenue di sektor pariwisata sampai USD 50 miliar (Rp 725 triliun) pada tahun lalu. Jumlah itu penurunan sampai 82 persen. Kawasan wisata Phuket menjadi salah satu area paling terpukul.
Baca juga: Phuket Bak Pulau Hantu, Sepinya Pantai dan Bar Ditinggal Turis
Sumber: Reuters