TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga pada Jumat, 23/4, pukul 20.00 waktu Jepang, mengumumkan pemberlakuan kembali State of Emergency (SoE) atau keadaan darurat di sebagian wilayah Jepang, yaitu bagi Tokyo, Osaka, Hyogo dan Kyoto.
Status keadaan darurat ini, berlaku mulai 25 April-11 Mei 2021. Kebijakan tersebut diambil untuk mencegah naiknya kasus Covid-19 pada masa libur panjang Golden Week di Jepang.
Seorang pria yang memakai masker setelah wabah penyakit virus Corona (COVID-19) pecah, berjalan melewati layar besar yang melaporkan kematian komedian Jepang Ken Shimura, yang dirawat di rumah sakit setelah terinfeksi dengan virus Corona, di Osaka, Jepang bagian barat 30 Maret 2020, dalam foto ini diambil oleh Kyodo.[Kyodo / via REUTERS]
Kedutaan Indonesia di Tokyo, Jepang, pada Jumat, 23 April 2021 menjelaskan SoE ini merupakan yang ketiga kalinya, setelah sebelumnya Jepang menerapkan SoE pada April 2020 dan Januari 2021. SoE ketiga ini menerapkan pembatasan yang lebih ketat dibandingkan SoE kedua pada Januari hingga Maret 2021.
Duta Besar RI untuk Jepang, Heri Akhmadi dalam video pesan singkat melalui akun media sosial KBRI Tokyo meminta agar WNI mematuhi aturan Pemerintah Jepang dalam hal protokol kesehatan, termasuk menaati imbauan Pemerintah Indonesia untuk tidak mudik.
Penetapan keadaan darurat ini mengimbau restoran untuk tutup lebih awal, yakni pada pukul 20.00. Tempat karaoke dan fasilitas yang menyediakan alkohol diminta tutup.
Kegiatan atau event akan diadakan tanpa penonton. Department store atau pusat perbelanjaan diminta tutup, kecuali untuk lantai yang menyediakan kebutuhan sehari-hari.
Penyedia jasa bus dan kereta api diminta untuk menyelesaikan layanan lebih awal di hari kerja dan mengurangi jadwal keberangkatan pada akhir pekan dan hari libur. Pemerintah Jepang juga mendorong perusahaan untuk mengurangi Work from Office sampai 70 persen.
Berdasarkan data Imigrasi Jepang, per Juni 2020, jumlah WNI di kawasan pemberlakuan keadaan darurat, yakni di Tokyo ada 5.450 WNI, Osaka terdapat 3.739 WNI, Hyogo ada 1.804 WNI dan Kyoto ada 999 WNI.
Pada 23 April 2021, Tokyo mencatat 759 kasus baru Covid-19. Secara nasional angka penyebaran Covid-19 di Jepang, yakni 558.142 kasus positif Covid-19, 9.871 pasien virus corona meninggal atau 1,76 persen dari total kasus.
Di Jepang, ada 494.882 atau 88,66% dari total kasus positif Covid-19, sembuh. Duta Besar Heri juga mengingatkan WNI untuk terus mematuhi protokol kesehatan.
“Jika teman-teman dalam kondisi darurat segera hubungi hotline darurat KBRI Tokyo,” pesan Dubes Heri Akhmadi. Adapun kontak darurat KBRI Tokyo adalah +818035068612, +818049407419 dan kontak darurat KJRI Osaka adalah +818031131003.
Baca juga: Bertepatan Olimpiade Tokyo, JNTO Rilis Panduan Perjalanan Terbaru ke Jepang