TEMPO.CO, - Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi mengeluarkan dekrit yang mengumumkan pembebasan 1.686 tahanan dalam rangka memperingati Ramadan 1442 hijriah. Beberapa tahanan yang akan dibebaskan termasuk anggota kelompok Ikhwanul Muslimin.
Sebagian besar dari tahanan yang akan dibebaskan dihukum karena pelanggaran pidana umum namun ada juga sejumlah tahanan politik. Sumber dari Ikhwanul Muslimin mengatakan kepada kantor berita Anadolu Turki bahwa puluhan anggota kelompok itu mungkin dibebaskan di kota terbesar kedua Mesir, Alexandria.
"Mereka belum dibebaskan-mereka mungkin dibebaskan atau ditahan lagi dengan kasus-kasus baru yang diajukan terhadap mereka, dan ini akan diklarifikasi dalam beberapa jam mendatang," kata sumber itu dikutip dari Al Araby, Jumat, 23 April 2021.
Presiden Abdel Fatah Al-Sisi memimpin kudeta terhadap pemimpin Mesir pertama yang terpilih secara demokratis, Mohammed Morsi, seorang anggota Ikhwanul Muslimin, pada Juni 2013.
Beberapa bulan kemudian Ikhwanul Muslimin ditetapkan sebagai organisasi terlarang dan ribuan anggotanya ditangkap dan dipenjara bersama dengan oposisi sekuler dan aktivis pro-demokrasi.
Morsi ditangkap segera setelah kudeta dan meninggal dalam persidangan pada 2019 setelah hampir enam tahun ditahan. Laporan oleh kelompok hak asasi manusia menyebutkan kesehatannya sengaja diabaikan.
Pada Senin, otoritas Mesir membebaskan jurnalis pembangkang terkemuka Magdi Ahmed Hussein setelah dia ditahan selama tujuh tahun atas tuduhan politik. Otoritas Mesir telah membebaskan total tujuh jurnalis dalam beberapa pekan terakhir, meskipun banyak lainnya mendekam di penjara.
Baca juga: Berkah Bulan Ramadhan untuk Para Pembuat Roti Wanita Mesir
Sumber: THE NEW ARAB