TEMPO.CO, - Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan negaranya menargetkan nol emisi karbon pada 2050 mendatang. Hal ini ia sampaikan setelah para aktivis lingkungan mengkritik pemerintah karena tidak berbuat cukup banyak untuk memerangi perubahan iklim.
Berbicara pada acara Hari Bumi di Taipei, Tsai mengatakan Taiwan tidak bisa ketinggalan tren internasional. "Saat ini banyak negara sedang membahas target transformasi nol emisi bersih pada tahun 2050, dan Taiwan secara aktif merencanakannya," katanya dikutip dari Reuters, Kamis, 22 April 2021.
Pada Rabu, Uni Eropa mencapai kesepakatan tentang undang-undang perubahan iklim yang menempatkan target baru lebih ketat pada emisi gas rumah kaca di jantung pembuatan kebijakannya, untuk mengarahkannya menuju nol emisi pada 2050.
Tsai menuturkan, kabinetnya sedang merencanakan peta jalan yang mungkin dikerjakan untuk mencapai target nol emisi pada tahun 2050.
Menurut Tsai, beberapa orang mungkin menganggap ini sebagai tantangan, tapi banyak perusahaan melihatnya sebagai peluang. "Pasokan dan permintaan pasar harus mengubah logika pemikiran mereka, menangkap peluang bisnis baru, dan memperkuat daya saing Taiwan dalam rantai pasokan global," ujarnya.
Target Taiwan sebelumnya, yang ditetapkan pada 2015, adalah mengurangi separuh emisi antara 2005 dan 2050.
Tahun lalu, Greenpeace meminta pembangkit tenaga teknologi Taiwan untuk lebih agresif dalam mengatasi perubahan iklim, dalam menghadapi risiko pulau itu dari cuaca ekstrem dan naiknya permukaan laut.
Taiwan mengalami kekeringan terparah dalam lebih dari setengah abad setelah topan yang diandalkan untuk mengisi kembali waduk gagal menerjang tahun lalu.
Baca juga: Menhub Taiwan Mundur Usai Terjadi Kecelakaan Maut Kereta
Sumber: REUTERS