Pemerintah militer komunis mengatakan bahwa perbatasan akan secara efektif ditutup termasuk proyek yang dibangun Seoul di kompleks industri Kaesong yang berbatasan dengan Korea Utara.
Pengumuman Rabu (12/11), menyusul hubungan yang semakin mendingin kedua negara, termasuk ancaman pemerintah komunis agar warga Korea Selatan segera meninggalkan Kaesong. Menyusul selebaran propaganda dari aktivis Seoul.
Salah satu pejabat Korean Central News Agency milik Korea Utara mengatakan bahwa perubahan perbatasan ini sebenarnya langkah respon dari kegagalan penghormatan pada kesepakatan untuk mencapai pertemuan Korea pada 2000 dan 2007.
Pejabat itu mengatakan, penutupan peratasan sebagai respon 'tahap pertama'. Setidaknya kemarahan Korea Utara antara lain, adalah respon ulah aktivis Korea selatan yang menerbangkan ratusan balon dengan menyisipkan selebaran provokasi, yang jatuh di Korea Utara.
Selain itu, kritik tajam kepada pemimpin Korea Utara Kim Jong Ill dan mengulang-ulang kondisi kesehatan yang sedang gawat –yang hal ini menjadi isu sensitif di Pyongyang. Dan setidaknya lebih dari 32 ribu pekerja Korea Utara yang bekerja di Kaesong mendapat 60 dolar atau Rp600 ribu per bulan untuk perusahan Korea Selatan di Kaesong. Proyek ini membuat Korea Utara mengeluarkan puluhan juta dollar setiap tahun.
AFP| Nur Haryanto