TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Malaysia memastikan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin bakal hadir dalam KTT ASEAN yang digelar di Jakarta pada Sabtu ini, 24 April 2021. Adapun PM Yassin, menurut Pemerintah Malaysia, akan menegaskan kembali sikap pemerintahannya terkait krisis Myanmar di KTT ASEAN.
KTT ASEAN menjadi sorotan beberapa hari terakhir karena Panglima Militer sekaligus dalang kudeta Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing, bakal hadir di acara tersebut. Berbagai pihaknya melihat KTT ASEAN menjadi momentum untuk mendesak Min Aung Hlaing mengakhiri krisis di Myanmar sebelum berkembang kian buruk.
"Perihal situasi di Myanmar, Perdana Menteri (Muhyiddin Yassin) sekali lagi akan mengulangi pendirian Malaysia yang tegas dan konsisten seperti dengan pernyataan beliau pada 19 Maret lalu," ujar pernyataan pers Malaysia, Rabu, 21 April 2021.
Sikap Malaysia perihal krisis Myanmar terbagi menjadi enam poin menurut pernyataan pers pemerintah. Pada poin pertama, mereka meminta pembebasan segera dan tanpa syarat terhadap pimpinan politik yang ditahan junta Militer Myanmar. Dua di antaranya adalah Penasihat Negara Aung San Suu Kyi dan Presiden Wyin Mint.
Panglima Militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing mengambil alih kekuasaan pemerintah setelah angkatan bersenjata (Tatmadaw) menahan pemimpin de facto Aung San Suu Kyi dalam kudeta pada Senin, 1 Februari 2021. Saat masih berstatus sebagai mahasiswa jurusan hukum di Yangon University, ia memilih untuk mendaftar dalam sekolah militer, Defence Service Academy (DSA). Aung Hlaing pun berhasil masuk pada 1974 setelah tiga kali mendaftar. REUTERS/Lynn Bo Bo/Pool
Poin kedua, Malaysia meminta Militer Myanmar untuk menghentikan pembantaian atau aksi kekerasan terhadap masyarakat yang tidak bersenjata. Malaysia, dalam keterangan persnya, tidak memberikan pengecualian terhadap kelompok etnis bersenjata Myanmar yang memutuskan untuk melawan junta.
Menurut laporan Asosiasi Bantuan Hukum untuk Tahanan Politik, total ada 737 orang yang tewas sejak kudeta Myanmar dimulai pada 1 Februari lalu. Adapun jumlah warga yang telah ditangkap, mulai dari figur publik, politisi, hingga aktivis, mencapai 3.229 orang.
Poin selanjutnya, Malaysia mendesak junta Militer Myanmar untuk memberikan ruang kebebasan berpendapat terhadap warga. Hal tersebut mengingat junta Myanmar membredel media independen serta memblokir jaringan internet yang menyebabkan warga kesulitan berpendapat atau mengkritisi pemerintah.
Selain ketiga poin itu, Malaysia bakal meminta akses bantuan kemanusiaan ke Myanmar, pemulangan pengungsi Rohingya ke Rakhine secara aman, serta penyelesaian krisis di meja perundingan.
Hingga berita ini ditulis, pihak Myanmar belum memberikan keterangan perihal apa ekspektasi mereka perihal KTT ASEAN Sabtu nanti. Sejauh ini juru bicara Militer Myanmar hanya memberikan keterangan bahwa Min Aung Hlaing pasti datang.
"Dia sudah jelas akan datang," ujar Juru Bicara Militer Myanmar Zaw Min Tun.
Baca juga: Kedatangan Min Aung Hlaing Momentum KTT ASEAN Merespon Krisis Myanmar
ISTMAN MP | REUTERS