TEMPO.CO, Jakarta - Israel dan Inggris sedang menjajaki kemungkinan membuka koridor perjalanan dua negara, Kementerian Luar Negeri Israel pada Selasa, mengutip keberhasilan program vaksinasi dua negara.
Rencana koridor perjalanan dibahas pada pertemuan antara Menteri Luar Negeri Gabi Ashkenazi dan Menteri Kantor Kabinet Inggris Michael Gove di Yerusalem, kata pernyataan Israel.
"Kami akan mempromosikan, bersama dengan Inggris, pengakuan timbal balik atas vaksin untuk memungkinkan wisatawan dan pebisnis dari kedua negara kembali dengan aman ke rutinitas mereka," kata Ashkenazi, dikutip dari Reuters, 20 April 2021.
Israel dan Inggris telah sukses dalam kampanye vaksinasi mereka, membuka kemungkinan menciptakan "koridor perjalanan hijau", kata kementerian Israel.
Tidak ada batas waktu untuk menerapkan tindakan seperti itu, yang tampaknya hanya akan berlaku untuk pelancong yang divaksinasi.
Orang-orang berjalan di trotoar setelah pemerintah melonggarkan lockdown Covid-19 di London, Inggris 12 April 2021. [REUTERS / Henry Nicholls]
Israel mengatakan pekan lalu akan mulai mengizinkan kelompok wisatawan yang divaksinasi mulai 23 Mei.
Kembalinya orang asing setelah Israel menutup perbatasannya pada awal pandemi pada Maret 2020, akan meningkatkan ekonomi Israel yang berkontraksi 2,5% pada 2020, dan mengguncang sektor pariwisata.
Inggris, yang memiliki angka kematian resmi Covid-19 terburuk kelima di dunia, telah memvaksinasi 32,9 juta orang dengan dosis pertama.
Sekitar 81% warga Israel atau penduduk di atas 16 tahun, kelompok usia yang memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin Pfizer/BioNTech di Israel, telah menerima kedua dosis vaksin. Infeksi serta rawat inap menurun tajam di Israel setelah vaksinasi.
Baca juga: Catat Kasus Varian Covid-19 India, Israel Yakin Vaksin Pfizer Mampu Lawan Mutasi
REUTERS