Thailand Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Hibrida untuk Energi Terbarukan

Pekerja berjalan di antara panel sel surya di atas permukaan air Bendungan Sirindhorn di Ubon Ratchathani, Thailand 8 April 2021. [REUTERS / Prapan Chankaew]
Pekerja berjalan di antara panel sel surya di atas permukaan air Bendungan Sirindhorn di Ubon Ratchathani, Thailand 8 April 2021. [REUTERS / Prapan Chankaew]

TEMPO.CO, Jakarta - Thailand hampir menyelesaikan salah satu proyek pembangkit listrik tenaga hibrida hidro-surya terapung terbesar di dunia di permukaan bendungan, sebuah langkah untuk meningkatkan produksi energi terbarukan setelah bertahun-tahun dikritik karena ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Sekitar 144.417 panel surya sedang dipasang di waduk di provinsi timur laut Ubon Ratchathani, di mana para pekerja sedang menyelesaikan tujuh bidang tenaga surya terakhir yang mencakup 121 hektar air.

Dikutip dari Reuters, 20 April 2021, Otoritas Pembangkit Listrik Thailand (EGAT) yang dikelola negara mengatakan proyek percontohan sebagai salah satu proyek pembangkit listrik tenaga hibrida hidro-surya terbesar di dunia. EGAT juga berencana membangun proyek serupa di delapan bendungan lain selama 16 tahun ke depan.

"Ketika semua proyek selesai di setiap bendungan, kami akan memiliki total kapasitas untuk menghasilkan 2.725 megawatt," kata kepala proyek Chanin Saleechan.

Thailand telah lama mengandalkan batu bara untuk pembangkit listrik, tetapi rencana untuk proyek berbahan bakar batu bara baru mendapat tentangan karena risiko kesehatan dan lingkungan, dan dua pembangunan pabrik batu bara di selatan yang diusulkan ditunda pada 2018.

Pembangkit listrik tenaga hibrida hidro-surya bertujuan untuk mencapai 35% energinya dari bahan bakar non-fosil pada 2037, menurut Rencana Pengembangan Energi Thailand.

Pekerja berjalan di antara panel sel surya di atas permukaan air Bendungan Sirindhorn di Ubon Ratchathani, Thailand 8 April 2021. [REUTERS / Prapan Chankaew]

Sejak November, EGAT telah membangun platform surya terapung di bendungan Sirindhorn, salah satu situs pembangkit listrik tenaga air terbesar di Thailand, yang dikatakan mampu menghasilkan tenaga 45 megawatt.

Sistem Manajemen Energi akan digunakan bergantian antara tenaga surya dan tenaga air, bergantung pada sistem mana yang dapat menghasilkan lebih banyak listrik. Sistem hibrida, menurut Chanin, memungkinkan pembangkit listrik beroperasi secara terus menerus.

Seorang pekerja berlutut di dekat salah satu panel sel surya di atas permukaan air Bendungan Sirindhorn di Ubon Ratchathani, Thailand 8 April 2021.[REUTERS / Prapan Chankaew]

Pada Agustus 2020, Gubernur EGAT Viboon Rerksirathai, seperti dilaporkan Bangkok Post, mengatakan bahwa utilitas negara memiliki cadangan daya 40% dari total kapasitas, tetapi berencana untuk mengurangi cadangan tersebut menjadi 15% untuk mengekang biaya listrik yang tinggi.

Witoon Permpongsacharoen, direktur kelompok non-pemerintah yang berbasis di Bangkok, Energy and Ecology Network, mengatakan rencana pembangkit listrik tenaga hibrida hidro-surya terapung dapat menciptakan kelebihan kapasitas yang tidak perlu dan berpotensi mahal.

"Persoalannya di sini, cadangan listriknya tinggi, sehingga investasi untuk green energy ini dilakukan tanpa mempertimbangkan permintaan," ujarnya.

"Tentu kami mendukung investasi pada energi terbarukan daripada bahan bakar fosil, tapi prioritas kami juga efisiensi energi," kata Witoon Permpongsacharoen.

Baca juga: Perusahaan Bir Berikan Bir Gratis ke Rumah yang Surplus Listrik Tenaga Surya

REUTERS








HSBC Salurkan Kredit Hijau USD 10,3 ke Euroasiatic, Akan Digunakan untuk Apa?

52 menit lalu

Dari kiri ke kanan: Teddy Iwan Setiadi, Presiden Direktur PT Euroasiatic Heat and Power Systems: Wolfgang Joachim Hermann Maehl, Founder Euroasiatic Group dan Presiden Direktur PT Euroasiatic Jaya, Francois de Maricourt, Presiden Direktur PT Bank HSBC Indonesia, Riko Tasmaya, Managing Director dan Head of Wholesale Banking, HSBC Indonesia, dalam acara penandatanganan perjanjian kredit hijau berjangka antara PT Bank HSBC Indonesia dan Euroasiatic Group di Ritz Carlton Pacific Place Jakarta, Jumat 31 Maret 2023. (TEMPO/HANIFAH DWIJAYANTI)
HSBC Salurkan Kredit Hijau USD 10,3 ke Euroasiatic, Akan Digunakan untuk Apa?

HSBC Indonesia menyalurkan US$ 10,3 juta kredit hijau kepada Euroasiatic di antaranya untuk menyediakan pembangkit listrik turbin gas.


Sri Mulyani: ASEAN Perlu Investasi USD 27 Miliar per Tahun untuk Capai Target Energi Bersih

1 hari lalu

Sri Mulyani: ASEAN Perlu Investasi USD 27 Miliar per Tahun untuk Capai Target Energi Bersih

Sri Mulyani mengatakan ASEAN perlu menggelontorkan investasi US$ 27 miliar per tahun untuk mencapai target bauran energi terbarukan 23 persen di 2025.


Implementasi ESG, Bank Mandiri Pasang 556 Unit Panel Surya

2 hari lalu

Implementasi ESG, Bank Mandiri Pasang 556 Unit Panel Surya

Bank Mandiri mendukung langkah transisi energi di Indonesia dalam mengurangi emisi karbon


Jack Ma Setahun Menghilang, Ke Mana Saja Pendiri Alibaba Itu Bersembunyi?

2 hari lalu

CEO Alibaba Group Jack Ma (tengah) menyemarakkan Upacara Penutupan Asian Games ke-18 di Stadion Utama GBK, Senayan, Jakarta, Ahad, 2 September 2018. Jack Ma hadir sebagai wakil Kota Hangzhou, lokasi penyelenggaraan Asian Games 2022. ANTARA/INASGOC/Wahyudin
Jack Ma Setahun Menghilang, Ke Mana Saja Pendiri Alibaba Itu Bersembunyi?

Alasan pendiri Alibaba Group Jack Ma, tinggal berpindah negara, termasuk di Tokyo Jepang setelah hengkang dari Cina sekitar setahun lalu.


Jokowi Tekankan Pentingnya Energi Murah, Pengamat: Seharusnya Energi Baru Terbarukan

2 hari lalu

Ilustrasi instalasi pembangkit listrik tenaga surya yang terpasang di atap SPBU Pertamina.[ANTARA/Pertamina]
Jokowi Tekankan Pentingnya Energi Murah, Pengamat: Seharusnya Energi Baru Terbarukan

Pengamat ekonomi energi dari UGM merespons pernyataan Presiden Jokowi dalam penyusunan RPJPN 2025-2045 soal pentingnya sumber energi murah.


Jerman dan Uni Eropa Sepakat soal Penjualan Mobil Mesin Konvesional

3 hari lalu

Pininfarina Battista debut di Geneva Motor Show 2019. 5 Maret 2019. (Motor1)
Jerman dan Uni Eropa Sepakat soal Penjualan Mobil Mesin Konvesional

Jerman dan Uni Eropa sepakat untuk tetap memperbolehkan penjualan mobil dengan mesin pembakaran konvensional bahkan setelah tahun 2035.


Andi Gilang Konsisten di 5 Besar pada ARRC ASB1000 Thailand 2023

4 hari lalu

Andi Gilang di ARRC ASB1000 Thailand 2023. (Foto: Instagram/@27_andigilang)
Andi Gilang Konsisten di 5 Besar pada ARRC ASB1000 Thailand 2023

Andi Gilang telah menyelesaikan balapan pertama musim ini di Asia Road Racing Championship (ARRC) ASB1000 Thailand pada Minggu, 26 Maret 2023


PLN Pastikan Jaringan Listrik Madura Aman Saat Ramadhan dan Lebaran

7 hari lalu

Ilustrasi Listrik dan PLN. Getty Images
PLN Pastikan Jaringan Listrik Madura Aman Saat Ramadhan dan Lebaran

PT PLN (Persero) telah menyelesaikan interkoneksi listrik Jawa-Madura. Jaringan listrik di Madura dipastikan aman saat Ramadhan dan Lebaran.


Menang Lotere Rp5,3 M, Wanita Ini Tinggalkan Suaminya demi Pria Lain

8 hari lalu

Ilustrasi tiket lotere Oz Lotto.[Sky News]
Menang Lotere Rp5,3 M, Wanita Ini Tinggalkan Suaminya demi Pria Lain

Seorang pria Thailand terkejut ketika mengetahui bahwa istrinya memenangkan sebuah lotere berhadiah 12 juta baht atau Rp5,3 miliar


Keuntungan jika Indonesia Menyediakan Baterai Kendaraan Listrik, Apa Saja?

8 hari lalu

Baterai lithium untuk kendaraan listrik. Foto: Green Car
Keuntungan jika Indonesia Menyediakan Baterai Kendaraan Listrik, Apa Saja?

Kadin melihat adanya beberapa keuntungan yang didapat jika negara ini menyediakan baterai kendaraan listrik untuk industri otomotif. Apa Saja?