Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

WHO Pede Pandemi COVID-19 Bisa Terkendali Dalam Hitungan Bulan

image-gnews
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menghadiri konferensi pers yang diselenggarakan oleh Asosiasi Koresponden Persatuan Bangsa-Bangsa Jenewa (ACANU) di tengah wabah Covid-19 di markas WHO di Jenewa Swiss 3 Juli, 2020. [Fabrice Coffrini / Pool melalui REUTERS]
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menghadiri konferensi pers yang diselenggarakan oleh Asosiasi Koresponden Persatuan Bangsa-Bangsa Jenewa (ACANU) di tengah wabah Covid-19 di markas WHO di Jenewa Swiss 3 Juli, 2020. [Fabrice Coffrini / Pool melalui REUTERS]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) optimistis pandemi COVID-19 bisa dikendalikan dalam hitungan bulan. Syaratnya, menurut Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, adalah sumber daya pengendalian pandemi COVID-19, termasuk vaksin, terdistribusi secara merata dan memiliki kualitas yang terjaga.

"Kita punya alat untuk membuat pandemi COVID-19 ini terkendali dalam hitungan bulan. Namun, kita harus menggunakannya secara konsisten dan adil," ujar Ghebreyesus, dikutip dari Channel News Asia, Selasa, 20 April 2021.

Meski pede pandemi bisa dikendalikan dalam hitungan bulan, ia mengakui bahwa hal tersebut bakal menantang. Salah satunya, karena pertumbuhan kasus COVID-19 yang relatif tinggi, terutama di kelompok usia 25-59 tahun. Ghebreyesus menyalahkan banyaknya varian baru COVID-19 untuk hal itu.

Salah satu varian baru COVID-19 yang dianggap WHO berbahaya adalah varian India, B.1.617. Menurut keterangan WHO, varian B.1.617 dapat menyebabkan peningkatan penularan atau bahkan penurunan netralisasi akibat mutasi spesifik yang dimilikinya.

Bukti betapa bahayanya varian tersebut bisa dilihat pada situasi pandemi di India. Jumlah kasus harian di sana meningkat pesat sejak Februari. Dari yang awalnya di kisaran belasan ribu per hari menjadi 250 ribu per hari ketika berita ini ditulis. India sekarang menempati posisi kedua negara paling terdampak dengan 15 juta kasus dan 180 ribu kematian.  

"Butuh sembilan bulan untuk mencapai 1 juta kematian. Selanjutnya 4 bulan untuk mencapai 2 juta kematian dan sekarang 3 bulan untuk mencapai satu juta kematian," ujar Ghebreyesus.

Pasien Covid-19 mendapatkan perawatan di bangsalrumah sakit Lok Nayak Jai Prakash (LNJP), di tengah penyebaran penyakit virus corona di New Delhi, India, 15 April 2021. [REUTERS / Danish Siddiqui]

Kepala ahli epidemi WHO, Maria van Kerkhove, menyatakan hal senada dengan Ghebreyesus. Ia berkata, tren pandemi saat ini menunjukkan peningkatan kasus pada kelompok usia yang sebelumnya kurang terdampak. Hal itu diyakini karena varian baru COVID-19 yang beragam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami mendapati kenaikan tingkat penularan di seluruh kelompok usia. Pekan lalu, kami juga mendapat laporan ada 5,2 juta kasus baru per pekan, tertinggi sejak pandemi dimulai," ujar Kerkhove menegaskan.

Sebelumnya, WHO menyalahkan masih tidak meratanya distribusi vaksin COVID-19 di seluruh dunia sebagai penyebab belum terkendalinya pandemi. Meski jangkauan distribusi kian luas, sudah mencapai 100 lebih negara, porsi suplai yang diberikan masih timpang. Kebanyakan suplai vaksin COVID-19 dikuasai negara-negara besar.

Salah satu negara dengan suplai vaksin COVID-19 terbesar adalah Amerika. Saking besarnya, Amerika dilaporkan memiliki surplus 600 juta dosis misalkan tidak ada penyesuaian lagi dalam program vaksinasinya. Beberapa negara dikabarkan meminta Amerika untuk membagikan surplus itu.

Timpangnya rasio suplai dengan populasi di berbagai negara tak ayal membuat kampanye vaksinasi tak maksimal. Di Indonesia, misalnya, rasio vaksinasi per 100 dikabarkan masih di bawah angka dunia, 4,2. Sementara itu, rasio dunia 7,4 orang per 100. Hal ini yang dikeluhkan WHO.

Baca juga: WHO Sebut Varian Covid-19 Baru dari India Kemungkinan Lebih Menular

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

1 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

1 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

7 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

8 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

9 hari lalu

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi didampingi Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno(kanan) dan Dirjen Perkeretaapian Mohamad Risal Wasal (kiri) menyampaikan keterangan pers usai rapat koordinasi di Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV, Badung, Bali, Minggu, 31 Desember 2023. Kementerian Perhubungan bersama berbagai pihak terkait melakukan evaluasi usai kemacetan parah pada Jumat malam (29/12) serta menyiapkan sejumlah rencana dan skema untuk mengantisipasi kemacetan khususnya selama masa libur tahun baru di jalan akses sekitar Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

11 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

12 hari lalu

Sejumlah calon penumpang pesawat antre untuk lapor diri di Terminal 3 Bandara Sekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu 19 April 2023. PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta memprediksi puncak arus mudik lewat bandara Soetta terjadi mulai H-3 atau Rabu (19/4) dengan pergerakan pesawat yang terjadwal mencapai 1.138 penerbangan dengan total penumpang 164.575 hingga H-1 atau Jumat (21/4). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.


Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

12 hari lalu

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terpampang di pintu masuk kantor pusatnya di Jenewa, 25 Januari 2015. [REUTERS / Pierre Albouy / File Foto]
Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

Kilas balik Hari Kesehatan Dunia dan terbentuknya WHO


Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

12 hari lalu

Aktivitas pekerja di pabrik obat PT Indofarma (persero) Cibitung, Bekasi, Selasa (10/04). PT Indofarma akan melakukan investasi sebesar Rp 100 milliar untuk mengembangkan produksi generik dan herbal dan memenuhi kebutuhan bahan baku yang saat ini 90% masih Impor. TEMPO/Dasril Roszandi
Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual


Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

13 hari lalu

Ilustrasi daging merah. Pixabay.com
Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?