TEMPO.CO, Jakarta - Australia berencana mempercepat imunisasi vaksin virus corona pada kelompok lansia usia di atas 50 tahun. Kebijakan itu diterbitkan setelah Canberra menyarankan agar vaksin AstraZeneca tidak diberikan pada mereka yang berusia di bawah 50 tahun karena kekhawatiran adanya pembekuan darah.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison pada Senin, 19 April 2021, menjelaskan semua pemimpin dari negara bagian setuju untuk memberlakukan lagi penggunaan vaksin virus corona AstraZeneca untuk mereka yang berusia di atas 50 tahun. Prioritas akan diberikan kepada tenaga kesehatan, lansia, penyandang disabilitas dan orang-orang dengan kondisi kesehatan tertentu.
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, secara terbuka meminta maaf kepada anak-anak korban pelecehan seksual. Permohonan maaf itu dilakukan setelah Komisi Kerajaan mengungkap ada lebih dari 15 ribu anak-anak korban pelecehan seksual yang melibatkan ribuan institusi di Australia. Sumber: Gary RamageSource:News Corp Australia/news.com.au
Dalam sebuah rapat kabinet, disetujui pula untuk dilakukan imunisasi massal di sejumlah titik menyusul bertambahnya suplai vaksin virus corona.
Vaksin virus corona di Australia bertambah karena Eropa menahan untuk membeli vaksin AstraZeneca menyusul adanya kekhawatiran pembekuan darah. Sejauh ini Australia sudah memberikan 1,59 juta vaksin virus corona kepada warganya.
Australia juga membeli lagi vaksin Pfizer, yang ditujukan untuk mereka yang berusia muda. Akan tetapi, vaksin tersebut baru akan tiba pada kuartal keempat 2021.
Perdana Menteri Morrison mengatakan jika masyarakat Australia sudah divaksin, dia tidak akan terburu-buru untuk membuka pintu perbatasan. Rencana itu bertolak-belakang dengan harapan perdana menteri negara-negara bagian yang mendesak Morrison segera melonggarkan lalu-lintas perjalanan.
Baca juga: Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Covid-19, Vaksin AstraZeneca, BPOM
Sumber: Reuters