TEMPO.CO, Jakarta - Panglima militer Myanmar Min Aung Hlaing akan menghadiri KTT ASEAN di Indonesia pada 24 April 2021. Kabar tersebut disampaikan oleh Juru bicara di Kementerian Luar Negeri Thailand Tanee Sangrat pada Sabtu, 16 April 2021.
Kalau jadi, maka ini akan menjadi perjalanan kenegaraan pertama ke luar negeri bagi Min Aung Hlaing sejak dia melakukan kudeta militer pada 1 Februari 2021. Min Aung Hlaing mendongkel pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi dan pemenang Nobel bidang perdamaian.
Gerakan unjuk rasa menolak kudeta militer di Myanmar telah menewaskan 728 orang. Gugurnya korban tewas oleh aparat keamanan adalah bagian dari upaya militer Myanmar dalam menghentikan aksi-aksi unjuk rasa.
Negara-negara tetangga Myanmar telah mencoba mendorong agar dilakukan dialog antara kubu-kubu yang berseteru di Myanmar agar bisa mengatasi krisis ini. Akan tetapi, militer Myanmar tidak memperlihatkan itikad baik untuk melakukan hal tersebut atau berdialog dengan pemerintahan yang dikudeta.
Myanmar adalah anggota ASEAN dan telah mengkonfirmasi akan menghadiri KTT ASEAN di Jakarta, Indonesia. Tanee menyatakan Min Aung Hlaing mengkonfirmasi kehadirannya dalam pertemuan tersebut. Juru bicara Junta menolak berkomentar mengenai hal itu.
Kehadiran militer Myanmar dalam KTT ASEAN kemungkinan akan mendapat sorotan luas dalam pertemuan itu.
Sedangkan politikus pro-demokrasi, termasuk anggota parlemen yang digulingkan, mengumumkan telah membentuk sebuah kelompok National Unity Government (NUG) pada Jumat, 16 April 2021.
Kelompok itu juga beranggotakan Suu Kyi dan para koordinator anti-kudeta militer serta etnis minoritas. NUG meminta pengakuan dari dunia internasional dan meminta agar ASEAN menolak kehadiran Min Aung Hlaing dalam KTT ASEAN itu. Sebaliknya minta posisi Min Aung Hlaing digantikan oleh NUG. Perwakilan NUG belum mau berkomentar mengenai hal ini.
Baca juga: Min Aung Hlaing Gelar Makan Malam Mewah Saat Sipil Myanmar Ditembaki Aparat
Sumber: Reuters